Pabrik ini berlokasi di Changkat Jong yang menghasilkan 60 ton susu kelapa sawit per bulan. Keputusan membangun pabrik ini dengan pertimbangan tingginya permintaan santan dari sawit. Selain itu, pembangunan pabrik juga merupakan bagian dari inisiatif Felcra Bhd dalam mendukung rencana ketahanan pangan negara.
“Sebelumnya kami memiliki pabrik yang memproduksi susu kelapa sawit secara manual sebagai proyek pionir dan telah beroperasi sejak 2012, tetapi sekarang telah dibangun pabrik baru dengan kapasitas produksi yang lebih tinggi dan sepenuhnya menggunakan otomatisasi,” ungkap Menteri Pembangunan Pedesaan Datuk Seri Mahdzir Khalid, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Kamis (30/6).
Pabrik seluas 4.000 meter persegi ini mulai beroperasi pada Selasa dan dapat menghasilkan 2,8 ton santan sawit per hari, dibandingkan pabrik lama yang hanya memproduksi 1,7 ton per hari atau 30 ton per bulan.
Chief Executive Officer Felcra Processing & Engineering Sdn Bhd, Wan Ramlan Wan Abdullah Wan menjelaskan bahwa upaya penelitian dan pengembangan (R&D) terus dilakukan untuk menghasilkan susu kelapa sawit yang dikemas dalam karton untuk pasar internasional.
“Meskipun kualitas produk sudah baik, R&D terus dilakukan bersama dengan Malaysia Palm Oil Board (MPOB) untuk memastikan kualitas produk dan pengemasan yang lebih baik,” tambahnya, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Kamis (30/6).
Perusahaan memiliki lima distributor utama dan produk dijual di 40 supermarket/hipermarket dan oleh pedagang perorangan di Perak, Selangor, Kuala Lumpur, Kedah, Penang, Melaka, Johor, dan Pahang.
Sumber: bali.suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas