Kini, ibu hamil di pulau tersebut, tak perlu merogoh kocek jutaan rupiah hanya untuk akomodasi pemeriksaan USG, di ibukota Kabupaten Jepara.
Kepala Puskesmas Karimunjawa Suhadi membenarkan hal itu. Ia menyebut, baru saja menerima alat Ultrasonografi (USG) dari Dinkes Jateng, pada pertengahan Juni 2022.
“Dulu Pak Gubernur kan datang untuk percepatan vaksinasi di Karimunjawa (10/9/2021). Nah selama ini bumil (ibu hamil) kan USG di Jepara. Itu kan eman-eman, untuk tiket kadang menginap dua sampai tiga hari. Bila dihitung-hitung, biayanya bisa sampai Rp1,1 juta hingga Rp1,2 juta untuk tiga hari,” kata Suhadi.
Ia mengatakan, alasan transportasi menjadi hal yang memberatkan bumil saat harus memeriksakan kandungan ke Jepara. Sedangkan, jumlah ibu hamil di kepulauan tropis itu mencapai 178 orang.
“Yang berisiko tinggi ada 18-19 orang. Kalau dulu yang risti kami setengah kami paksa untuk dapat memeriksakan USG di Jepara. Kalau yang tidak risti tidak apa-apa asal periksanya rajin. Kami ada tiga dokter (umum) di sini dan bidan,” paparnya.
Ia mengatakan, dengan bantuan tersebut ratusan bumil di Karimunjawa diwajibkan periksa USG. Dengan ini, harapannya tingkat kesehatan warga semakin meningkat.
“Yang diperbantukan pak gubernur bermnfaat banget. Harapannya angka kematian ibu tetap nol. kalau kematian anak tahun kemarin itu satu (anak), dan stunting di atas 24 bulan ada sekitar 30-an (anak). Harapannya bisa mencegah stunting, karena mulainya dari situ (hamil) serta edukasi kepada remaja putri,” urainya.
Kasubag Umpeg Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Untung Saefurahman mengatakan, bantuan yang diberikan ke Puskesmas Karimunjawa tidak hanya alat USG. Saat ini, tengah berproses pengadaan ambulans air bagi warga Karimunjawa.
“Dulu kan ada permintaan dari Puskesmas Karimunjawa ambulans air sama USG. Ceritanya alat USG itu ada di dalam ambulance air, namun karena mendesak, kebetulan kami juga diberikan hibah dari Dirjen Kesmas dua unit. Akhirnya, dialokasikan untuk Puskesmas Karimunjawa,” jelasnya.
Terkait ambulans air, Untung mengatakan hal ini tengah berproses. DIharapkan, pada tahun ini fasilitas itu bisa terpenuhi. Disebutkan Untung, untuk pengadaan ambulance air, menggunakan dana hibah yang berasal dari pemerintah Quensland.
“Pemprov Jateng dapatnya hibah berupa uang yang akhirnya dialokasikan pada APBD. Tahun ini ambulans harus terpenuhi, Karena kita survei di galangan kapal 4-5 bulan pengerjaan. Harapan Juli kelar tender, dan segera bisa berproses,” pungkas Untung.
Sumber: bali.suara.com
Artikel Terkait
Bukan Mobil atau Motor, Pria Ini Naik Babi Terobos Banjir
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?