Kontribusi pendapatan pendapatan mitra Bukalapak melesat hingga sebesar 227% menjadi Rp472 miliar dari Rp144 miliar di kuartal I 2021. Sementara, pendapatan marketplace meski tersali namun tetap tumbuh sebesar 15% menjadi Rp293 miliar dari Rp255 miliar.
Capaian pendapatan perseroan di kuartal I tersebut sebesar 29% dari target perusahaan di sepanjang tahun 2022 yang senilai Rp3 triliun. Angka tersebut meningkat 61% dibandingkan capaian 2021 Rp1,86 triliun.
“Fokus kami saat ini adalah membawa bisnis Bukalapak ke arah profitability. Untuk itu, kami terus berupaya menumbuhkan pendapatan atau revenue, salah satunya dengan melengkapi infrastruktur-infrastruktur yang dibutuhkan oleh core business kami,” kata Teddy Oetomo, Direktur PT Bukalapak.com, Tbk, di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Ia mengungkapkan bila Bukalapak juga mengalami penguatan kinerja dengan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) sebesar 25% menjadi Rp34,11 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya Rp27,33 triliun.
Menilik target TPV perseroan di tahun ini berharap akan tumbuh 47% dari Rp122,61 triliun menjadi sebesar Rp180 triliun, menunjukan bila capaian dikuartal I sebesar 19%.
“Melalui Mitra Bukalapak, kami terus memberdayakan dan mendorong digitalisasi warung di seluruh Indonesia. Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan, di mana TPV Mitra pada kuartal pertama 2022 tumbuh sebesar 78%. Sementara itu, pendapatan Mitra pada kuartal pertama tahun 2022 meningkat sebesar 227%,” ucap Teddy.
Lebih lanjut Teddy memperkirakan bila Ebitda yang disesuaikan perseroan hingga akhir tahun akan minus sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun. Di mana, hingga kuartal I Ebitda yang disesuaikan perseroan minus Rp372 miliar.
Namun, Bukalapak pada kuartal I 2022 ini berhasil mencatatkan laba operasional sebesar Rp14,42 triliun pada meningkat hingga 4.497% dari rugi Rp328 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut disperoleh perseroan dari laba investasi atas PT Allo Bank Tbk. Alhasil, Bukalapak mengantongi laba bersih sebesar Rp14,54 triliun hingga Maret 2022.
“Ke depannya, perihal investasi secara umum, kas perusahaan yang kami sadari cukup besar harus dipergunakan secara efisien dan bijak sehingga dapat terus menunjang kebutuhan bisnis utama kami dan membawa EBITDA yang disesuaikan ke arah yang positif”, tutup Teddy.
Sumber: ihram.republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas