Membaiknya posisi rugi perusahaan terjadi berkat kenaikan penjualan yang dibukukan oleh BATA. Sepanjang kuartal I 2022, BATA mengantongi penjualan bersih senilai Rp116,35 miliar. Nilai tersebut naik 39,32% dari penjualan bersih kuartal I 2021 yang sebesar Rp83,51 miliar.
Pasar domestik menyumbang kontribusi penjualan terbesar. Dibandingkan Q121 yang sebesar Rp83,51 miliar, BATA mencatat kenaikan penjualan bersih untuk domestik menjadi Rp113,95 miliar pada Q122. Sementara itu, penjualan ekspor per Maret 2022 mencapai Rp2,39 miliar, di mana tahun sebelumnya tercatat nihil.
BATA menanggung beban penjualan dan pemasaran yang sedikit lebih besar, yakni dari Rp45,81 miliar pada awal 2021 menjadi Rp48,85 miliar pada awal 2022. Meski begitu, BATA mencatatkan tambahan pemasukan sebesar Rp1,08 miliar dari perubahan pembayaran sewa yang timbul dari konsesi sewa terkait pandemi Covid-19.
Hingga akhir Maret 2022, total aset BATA mencapai Rp720,33 miliar, lebih besar daripada periode Desember 2021 yang sebesar Rp652,74 miliar. Kas dan setara kas mengalami penyusutan dari sebelumnya Rp2,79 miliar menjadi Rp1,89 miliar.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas