"Itu terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp5,25 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp3,10 triliun," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Dengan kondisi tersebut, maka berdasarkan data setelmen sampai dengan 23 Juni 2022 (ytd), nonresiden jual neto Rp105,09 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp67,55 triliun di pasar saham.
Sebelumnya, data transaksi 13 Juni - 16 Juni 2022 menunjukkan, nonresiden di pasar keuangan domestik terjadi jual neto atau outflow sebesar Rp7,34 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp6,75 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,59 triliun.
Di sisi lain, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 130,99 bps per 23 Juni 2022 dari 130,84 bps per 17 Juni 2022. Hal ini mengindikasikan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia mengalami peningkatan.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," tutup Erwin.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos