"Saya harap para narasumber [pelaku swasta] dapat memberikan pandangan dan pengalaman kepada seluruh peserta, khususnya bagaimana hutan Indonesia dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang signifikan bagi pembangunan nasional," ujar Agus, Jumat (24/6/2022).
Selain itu, Agus juga meminta dukungan berbagai pihak, seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, masyarakat, hingga pihak internasional dalam upaya implementasi Indonesia's FoLU Net Sink 2030.
Pasalnya, rencana tersebut akan membutukan sumber daya yang besar, baik dari sisi dana, tenaga manusia, hingga teknologi.
Menurut dia, terutama soal sumber daya dana, kemungkinan akan membutuhkan biaya lebih dari Rp 200 triliun.
"Dengan porsi terbesar untuk pembangunan hutan tanaman industri sekitar Rp 76 triliun atau hampir 40% dari total kebutuhan pendanaan. Keterbatasan ketersediaan pemerintah untuk mendanai Indonesia's FoLU Net Sink 2030 ini tentunya menjadi tantangan besar," ungkap dia.
"Namun, KLHK meyakini dukungan para pihak untuk pencapaian target tersebut, termasuk dukungan untuk pendanaan," tandasnya.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos