"Telah sangat melanggar kedaulatan Vietnam atas pulau-pulau itu, bertentangan dengan semangat Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan, memperumit situasi dan tidak bermanfaat bagi proses negosiasi saat ini antara China dan ASEAN untuk Kode Etik untuk Laut Cina Selatan dan pemeliharaan perdamaian, stabilitas dan kerja sama di laut," katanya, lapor Vietnam Express.
Laut China Selatan dikenal sebagai Laut Timur di Vietnam.
Hang menanggapi pertanyaan tentang pengumuman Departemen Urusan Kelautan Hainan pada 13 Juni tentang latihan militer China pada 19 Juni di wilayah barat laut Kepulauan Paracel. Pengumuman tersebut melarang kapal memasuki area tersebut selama latihan.
“Vietnam dengan tegas memprotes setiap tindakan yang melanggar kedaulatan dan hak terkait pulau-pulau itu,” kata Hang.
"Vietnam percaya bahwa negara-negara memiliki keinginan dan tujuan yang sama untuk memelihara dan mendorong perdamaian, stabilitas, dan kerja sama untuk pembangunan di kawasan itu. Laut Timur, serta menyelesaikan konflik sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS," jawab Hang atas pertanyaan tentang laporan media Jepang yang mengatakan bahwa China berencana untuk menciptakan "perairan internal" di Laut China Selatan.
Vietnam menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Spratly sesuai dengan hukum internasional, serta kedaulatan, hak kedaulatan dan hak yurisdiksi atas wilayah laut sebagaimana ditentukan oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), katanya.
Pada tanggal 18 Juni, Sankei telah melaporkan bahwa China berusaha untuk membangun "perairan internal" di Laut China Selatan dan melarang kapal asing memasukinya, tetapi surat kabar itu tidak menyebutkan secara spesifik.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos