Sementara itu, RAJA mencatatkan penurunan pendapatan bersih sebesar 0,62% (yoy). Pendapatan bersih RAJA per Desember 2021 mencapai US$98,15 juta, sedangkan per Desember 2020 sebesar US$98,76 juta. Pendapatan dari penjualan gas dan jasa penyaluran gas kompak turun pada tahun 2021. Baca Juga: Saham Bank Jago Rontok Berkeping-keping, Ingat Omongan Lo Kheng Hong Bikin Merinding: Mengerikan!
Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan RAJA hasil ualan gas terpangkas dari US$86,09 juta pada 2020 menjadi US$85,59 juta. Pendapatan jasa penyaluran gas juga turun dari sebelumnya US$9,93 juta menjadi US$7,51 juta. Kenaikan cukup tinggi disumbang oleh pendapatan jasa kompresi dan transmisi gas, di mana nilainya naik dari US$1,89 juta menjadi US$2,09 juta.
Bahkan, pendapatan operasi dan pemeliharaan meroket dari angka US$571,89 ribu per Desember 2020 menjadi US$2,45 juta per Desember 2021. Pendapatan lain-lain meningkat dari US$280,59 ribu menjadi US$505,56 ribu.
Meski pendapatan turun, ada sejumlah indikator yang membuat RAJA masih dapat mencatat kenaikan laba. Misalnya, rugi selisih kurs sebesar US$457,54 ribu pada tahun 2020 berbalik menjadi laba sebesar US$98,55 ribu pada tahun 2021. Kemudian, bagian laba entitas asosiasi meningkat pesar dari sebelumnya US$1,71 juta menjadi US$3,06 juta.
Total aset Raja sampai akhir Desember 2021 mencapai US$245,59 juta. Nilai tersebut lebih besar dari posisi akhir Desember 2020 lalu yang hanya US$166,64 juta. Kas dan setara kas stabil di angka US$38,86 juta pada akhir tahun 2021. Total liabilitas meningkat dari sebelumnya US$43,39 juta menjadi US$120,47 juta.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas