Mengenai hasil RDG BI, sejumlah analis memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan dengan mempertimbangkan kondisi inflasi Indonesia yang masih terkendali. Meski begitu, kekhawatiran juga muncul jika terjadi perbedaan yang tidak jauh antara suku bunga acuan BI dan The Fed.
"Namun demikian, banyak juga yang khawatir bila perbedaan suku bunga acuan BI dan The Fed yang tidak jauh akan memicu pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam lagi terhadap dolar AS," pungkas pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, dilansir dari Antara, Kamis, 23 Juni 2022.
Melansir RTI, rupiah terapresiasi 0,11% ke level Rp14.824 per dolar AS. Rupiah hari ini juga unggul terhadap dolar Australia (0,54%), poundsterling (0,16%), dan euro (0,09%).
Di Asia, rupiah menguat terhadap mayoritas mata uang, yakni baht (0,50%), dolar Taiwan (0,46%), ringgit (0,27%), dan dolar Singapura (0,22%), yuan (0,18%), dolar Hong Kong (0,11%), dan won (0,09%).
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos