Filipina pekan lalu mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil (321 km) Manila.
Ia menuduh China melakukan "penangkapan ikan secara ilegal" sementara kapal penjaga pantai China membayangi kapal Filipina dalam misi pasokan, menambah lebih dari 300 pengaduan yang diajukan terhadap kegiatan Beijing di Laut China Selatan.
Amerika Serikat berbagi keprihatinan dengan Filipina, kata Departemen Luar Negeri, dilaporkan Reuters.
"Tindakan ini adalah bagian dari tren provokasi RRT (Republik Rakyat China) yang lebih luas terhadap penuntut Laut China Selatan dan negara-negara lain yang beroperasi secara sah di kawasan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos