"Teknologi seharusnya juga memberikan solusi parsial untuk kendala pengelolaan data. Saya berharap inklusi keuangan yang terutama didukung oleh teknologi digital akan memberikan akselerasi untuk terlebih dahulu mengidentifikasi mereka yang sebagian besar di sektor informal, dan sekaligus dapat secara efektif menyasar semua dukungan untuk pemain ini, terutama perempuan," ujar Menkeu dalam Seminar Forum B20 bertema "Accelerating the Inclusion of Women MSMEs in the Global Economy", mengutip dari siaran resmi Kementerian Keuangan, Senin (20/6/2022).
Selain itu, Menkeu menjelaskan Pemerintah juga menyediakan platform yang disebut DigiKU (Kredit Digital untuk UMKM) yang merupakan kerjasama antara Himpunan Bank Negara (Himbara) dengan pelaku e-commerce.
Inisiatif Pemerintah lainnya untuk mendukung UMKM adalah dengan mengembangkan database. Menkeu mengatakan bahwa data menjadi salah satu yang terpenting dalam melaksanakan seluruh program pemerintah.
Dalam banyak program yang digulirkan di masa pandemi ini, Pemerintah bisa mengumpulkan dan mendapatkan data secara lebih banyak, terutama di tingkat sektor informal, secara akurat. Data tersebut tidak hanya dikumpulkan, namun juga dipilah-pilah, terutama dari perspektif gender.
"Omnibus Law Cipta Kerja sebenarnya juga salah satu elemen penting di sektor UMKM yang antara lain dalam hal ini reformasi penyederhanaan perizinan, kesatuan database, kemudahan akses rantai pasok bahan baku, serta dalam hal pendanaan akses permodalan serta ekspansi pasar. Saya pikir ini adalah salah satu dukungan komprehensif terpenting yang kami rancang untuk perempuan, terutama di tingkat usaha kecil dan menengah," ujar Menkeu.
Sumber: suara.com
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas