Lebih lanjut disampaikan Dr. Puspo, minyak sawit sangat berperan untuk menjamin gizi dan nutrisi bayi dan balita. Hal ini lantaran minyak sawit memiliki kandungan asam lemak istimewa yang menyerupai Air Susu Ibu (ASI).
"Minyak sawit menjadi bahan pangan utama bagi semua produsen susu formula sebagai tambahan nutrisi. Produsen susu formula sudah seharusnya menyertakan minyak kelapa sawit supaya mendapatkan asam lemak yang paling menyerupai air susu ibu (ASI). Tanpa sawit, tidak akan didapatkan formula susu yang dapat mendukung kebutuhan nutrisi bayi dan balita secara terjangkau," katanya, dilansir dari laman resmi IPB University pada Kamis (16/6).
Tidak hanya itu, Dr. Puspo juga meyakinkan bahwa penggunaan minyak sawit untuk menggoreng tidaklah buruk.
"Bila suhunya dapat dipertahankan cukup rendah dan waktu penggorengannnya dihitung mestinya tidak akan mengkhawatirkan. Penggunaan maksimal minyak goreng disarankan hanya 2-3 kali," ujarnya.
Dari segi keamanan pangan, menurutnya, kontaminan yang terdeteksi pada produk sawit menjadi kekhawatiran tersendiri. "Hal ini menjadi tugas bersama untuk mengawal produk sawit yang bebas kontaminan. Bahkan, langkah rekomendasi untuk mengatasi kontaminan tersebut mulai diadopsi," jelasnya.
Dikatakannya, langkah tersebut diterapkan pada produksi hulu hingga hilir, mulai dari cara praktik pemupukan yang baik, transporasi, hingga pengolahannya. Dengan begitu, dapat menghindari masuknya kontaminan dan menjamin keamanan produk bagi konsumen serta manfaat kesehatannya dapat dirasakan.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas