Dilansir dari Bangkok Post, Departemen Layanan Medis Dinas Metropolitan Bangkok (BMA) melaporkan keempatnya dilarikan ke rumah sakit yang dikelola BMA dengan dugaan gejala overdosis, menurut Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt pada Selasa (14/6).
Salah satunya adalah seorang pria berusia 51 tahun yang menderita nyeri dada. Ia kemudian meninggal karena gagal jantung di Rumah Sakit Charoen Krung Pracharak.
Sementara itu, seorang pemuda berusia 17 tahun dan 25 tahun mengalami jantung berdebar setelah mengonsumsi ganja dan telah dirawat di Rumah Sakit Taksin. Selain itu, seorang anak berusia 16 tahun dirawat di ICU Rumah Sakit Luang Phor Taweesak Chutinataro Uthit setelah overdosis ganja.
Menurut Chadchart, BMA akan memantau situasi serta mendidik siswa dan guru tentang ganja. Pemerintah juga akan meluncurkan proyek untuk mendeklarasikan sekolah sebagai zona bebas ganja.
Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul mengakui overdosis ganja hingga menyebabkan kematian bukanlah hal yang baru.
"Semuanya akan membahayakan kesehatan jika digunakan secara berlebihan," komentar Anutin.
Pada Senin (13/6), Somsak Akksilp, direktur jenderal Departemen Layanan Medis Kementerian Kesehatan Masyarakat, memperingatkan penggunaan ganja untuk rekreasi, terutama di kalangan anak muda.
Undang-undang menganggap THC (tetrahydrocannabinol) rendah menjadi 0,2 persen berat kandungannya atau lebih rendah. Persentase yang lebih tinggi untuk ekstrak ganja dan rami masih ilegal.
THC adalah senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang membuat orang merasa melayang.
Sumber: akurat.co
Artikel Terkait
[ANALISIS] Peringatan Keras Panglima TNI Untuk Prajurit Aktif Rangkap Jabatan
Jokowi Diminta Sembunyi Dulu 5 Tahun
Tegas! Dikontak Pertamina, Fitra Eri Tolak Tawaran untuk Bantah Isu Pertamax Oplosan
Intip Dua Sosok Istri Tersangka Mega Korupsi Minyak Mentah, Langsung Gembok Akun Medsos