Utility Stores Corporation (USC) di Karachi mengonfirmasi kepada surat kabar berbahasa Inggris di Pakistan, Dawn, bahwa USC telah mengeluarkan pemberitahuan tentang lonjakan harga ghee dan minyak goreng tersebut yang efektif per 1 Juni 2022.
Namun demikian, dilansir dari laman InfoSAWIT pada Senin (13/6), Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Vanaspati Pakistan (PVMA), Umer Islam Khan, mengisyaratkan bahwa harga eceran ghee dan minyak goreng akan segera setara dengan harga USC. Lebih lanjut Umer mengatakan, produsen ghee/minyak goreng telah berhenti memberikan produk ke USC karena perusahaan belum melunasi kredit sejumlah Rs2-3 miliar kepada produsen.
Umer mengatakan, Komite Satuan Tugas Perdana Menteri untuk Pasokan Minyak Sawit yang terdiri dari pejabat kementerian terkait dan pejabat PVMA telah mengadakan secara online harian untuk menganalisis situasi permintaan dan pasokan minyak sawit.
Disampaikan Umer, sekitar 160 ribu ton stok minyak sawit tersedia di pelabuhan kembar Karachi yang cukup untuk konsumsi selama tiga minggu. Meskipun larangan ekspor minyak sawit telah dicabut Indonesia pada 23 Mei 2022 lalu, belum ada satu kapal pun yang akan melakukan kegiatan eskpor dari Indonesia untuk pengiriman minyak sawit ke Pakistan.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas