"BSI masuk sebagai BUMN adalah hal yang lumrah saja. Karena shareholder BSI semuanya adalah anak perusahaan BUMN," ujar Toto saat dikonfirmasi Polhukam.id, Minggu (12/6/2022).
Toto mengatakan, dengan menjadi BUMN, maka peluang BSI untuk membesarkan bisnis juga menjadi terbuka. Dengan status bank buku 3, maka kesempatan menyalurkan kredit kepada mitra BUMN dalam konteks sinergi antarperusahaan negara menjadi terbuka.
"Apalagi skema syariah bisa menjadi skema alternatif yang dibutuhkan dunia usaha," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal merespon positif rencana memasukkan BSI menjadi perusahaan pelat merah.
"Saya sangat setuju," ujar Hekal.
Setujunya Hekal akan penggabungan BSI kedalam BUMN lantaran itu merupakan perusahaan yang berbasis jasa keuangan.
"Intinya, mengelola dana pihak ketiga. Ini modal utamanya adalah kepercayaan dan profesionalisme. Jadi lebih baik pengawasnya banyak," ujarnya.
Selain itu, dengan rencana tersebut diharapkan BSI dapat berkembang dengan pesat dan mampu bersaing dengan perusahaan perbankan lainnya.
"Kalau posisinya di bawah bank-bank lain, yang notabene bisa menjadi saingannya, ya tentu lebih baik kita sejajarkan. Supaya persaingan sehat," tutupnya.
Sumber: republika.co.id
Artikel Terkait
Memaksa Bendera Pusaka Berkibar di IKN
Bahlil dan Agus Kartasasmita Diduga Punya Masalah yang Mirip Airlangga Hartarto
Rocky Gerung Sebut Ucapan Selamat Jalan Luhut ke Jokowi Penanda, Penanda Apa?
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas