#Masa Depan

Korupsi Pertamina, Anggota Fraksi Golkar Minta Jangan Seret Nama Bahlil Lahadalia

Hukum

Korupsi Pertamina, Anggota Fraksi Golkar Minta Jangan Seret Nama Bahlil Lahadalia

Rabu, 05 Maret 2025 | 07:15 WIB
Jawaban Suami soal Masa Lalu Bu Guru Salsa Terseret Kasus Video Tanpa Busana

Nasional

Jawaban Suami soal Masa Lalu Bu Guru Salsa Terseret Kasus Video Tanpa Busana

Rabu, 05 Maret 2025 | 07:00 WIB
Tolak Tegas Pengosongan Gaza, Ini Rencana Tandingan Negara Arab

Internasional

Tolak Tegas Pengosongan Gaza, Ini Rencana Tandingan Negara Arab

Rabu, 05 Maret 2025 | 06:05 WIB
Di Sekitar Korupsi Pertamina Patra Niaga: Erick Thohir, Boy Thohir, Mr James dan Riza Chalid

Hukum

Di Sekitar Korupsi Pertamina Patra Niaga: Erick Thohir, Boy Thohir, Mr James dan Riza Chalid

Rabu, 05 Maret 2025 | 00:05 WIB
Klarifikasi Lengkap Putera Mahkota Keraton Solo soal Viral Menyesal Gabung Republik

Nasional

Klarifikasi Lengkap Putera Mahkota Keraton Solo soal Viral Menyesal Gabung Republik

Selasa, 04 Maret 2025 | 06:50 WIB
Menteri-Menteri Yang Seharusnya Mundur: Ujian Kepemimpinan Presiden Prabowo

Nasional

Menteri-Menteri Yang Seharusnya Mundur: Ujian Kepemimpinan Presiden Prabowo

Selasa, 04 Maret 2025 | 00:20 WIB
Bos Sritex Blak-Blakan: Di era Jokowi, Indonesia Paling Empuk Soal Regulasi Impor dan Fenomena Thrifting

Nasional

Bos Sritex Blak-Blakan: Di era Jokowi, Indonesia Paling Empuk Soal Regulasi Impor dan Fenomena Thrifting

Senin, 03 Maret 2025 | 13:10 WIB
Erick Thohir Harus Mundur: Pertanggungjawaban Atas Mega Korupsi di PT Pertamina!

Nasional

Erick Thohir Harus Mundur: Pertanggungjawaban Atas Mega Korupsi di PT Pertamina!

Minggu, 02 Maret 2025 | 14:30 WIB
Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Nasional

Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Minggu, 02 Maret 2025 | 00:35 WIB
Danantara: Panduan untuk Orang Idiot

Nasional

Danantara: Panduan untuk Orang Idiot

Sabtu, 01 Maret 2025 | 05:45 WIB
Fenomena #KaburAjaDulu Bikin Koruptor Makin Nyaman Menjarah

Politik

Fenomena #KaburAjaDulu Bikin Koruptor Makin Nyaman Menjarah

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:15 WIB
UU Kewarganegaraan Digugat ke MK, Pemohon Bawa-Bawa Anies hingga Raffi Ahmad

Hukum

UU Kewarganegaraan Digugat ke MK, Pemohon Bawa-Bawa Anies hingga Raffi Ahmad

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:10 WIB
AHY vs GRR: Kata Prabowo, Ini Prediksi Saya Sejak 2018!

Nasional

AHY vs GRR: Kata Prabowo, Ini Prediksi Saya Sejak 2018!

Kamis, 27 Februari 2025 | 00:05 WIB
Resmikan Layanan Bank Emas, Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi!

Umum

Resmikan Layanan Bank Emas, Prabowo: Terima Kasih Pak Jokowi!

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:01 WIB
Uang Rakyat dan Bayangan Danantara

Nasional

Uang Rakyat dan Bayangan Danantara

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:31 WIB
Prabowo Tak Akan Nyapres 2029 Jika 4 Tahun Kinerja Buruk, Analis: Omon-Omon atau Strategi Pencitraan?

Umum

Prabowo Tak Akan Nyapres 2029 Jika 4 Tahun Kinerja Buruk, Analis: Omon-Omon atau Strategi Pencitraan?

Rabu, 26 Februari 2025 | 13:21 WIB
REKAM JEJAK BOS DANANTARA, NGERI-NGERI SEDAP!

Hukum

REKAM JEJAK BOS DANANTARA, NGERI-NGERI SEDAP!

Rabu, 26 Februari 2025 | 12:26 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:56 WIB
Presiden Prabowo Bertanya: Yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa?

Politik

Presiden Prabowo Bertanya: Yang Melihat Indonesia Gelap Itu Siapa?

Selasa, 25 Februari 2025 | 23:16 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Umum

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
KISAH Dosen UGM Penyokong Demonstrasi Indonesia Gelap

Politik

KISAH Dosen UGM Penyokong Demonstrasi Indonesia Gelap

Selasa, 25 Februari 2025 | 16:55 WIB
Perbandingan Danantara Besutan Prabowo vs LPI Indonesia Era Jokowi

Nasional

Perbandingan Danantara Besutan Prabowo vs LPI Indonesia Era Jokowi

Selasa, 25 Februari 2025 | 16:26 WIB
Diresmikan Jokowi, Proyek Strategis Nasional PT GNI Terancam Tutup

Politik

Diresmikan Jokowi, Proyek Strategis Nasional PT GNI Terancam Tutup

Selasa, 25 Februari 2025 | 15:06 WIB
Struktur Organisasi Danantara Berlapis, SBY dan Jokowi jadi Dewan Penasihat

Politik

Struktur Organisasi Danantara Berlapis, SBY dan Jokowi jadi Dewan Penasihat

Selasa, 25 Februari 2025 | 13:51 WIB
RESMI! Inilah Struktur Lengkap Danantara, Jokowi Jadi Dewan Penasehat: Silakan Publik Nilai Sendiri

Umum

RESMI! Inilah Struktur Lengkap Danantara, Jokowi Jadi Dewan Penasehat: Silakan Publik Nilai Sendiri

Selasa, 25 Februari 2025 | 00:16 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Ketua PDIP Ingatkan Gibran: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja!
2

IG Sespimmen Polri Hapus Foto Jokowi Langsung Disorot Suryo Prabowo
3

Dicemooh Netizen, Video Wapres Gibran Ulas Film Jumbo Malah Dapat Lebih Banyak Dislike daripada Like
4

Try Sutrisno Beberkan Alasan Restui Wapres Gibran Dicopot, Sudah Siapkan Surat Wasiat ke Prabowo
5

Terima Kunjungan Sespimmen Polri, Jokowi Dinilai Tak Hargai Prabowo Sebagai Presiden!
6

Buntut Isu Perselingkuhan dengan Lisa Mariana, Atalia Praratya Gugat Cerai Ridwan Kamil?
7

SERU! Jokowi Punya Polri vs Prabowo Punya TNI
8

MIRIS! Upload Video Bonus Demografi, Wapres Gibran Malah Kena Bully, Hampir 30.000 Warganet Kasih Dislike
9

Kajian Politik Merah Putih: Pratikno Akademisi Menjelma Operator Politik Stakeholder Jokowi!
10

Begini reaksi Paula Verhoeven usai dituding positif HIV sebelum menikah dengan Baim Wong
11

Banyak Kasus Korupsi Era Jokowi Terbongkar di Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Bukti Ketidakbecusan!
12

Kekaburan Ijazah Jokowi dan Gibran: Menggugat Integritas Kepemimpinan
13

Terkuak Alasan Mulyono Berganti Nama Menjadi Joko Widodo alias Jokowi
14

Chef Arnold Ngaku Dikasih Lihat Ijazah Asli Jokowi Saat Sambangi Rumah di Solo, Begini Katanya!
15

Gibran dan Ilusi Petarung: Ketika Privilege Nepotisme Bicara Tentang Perjuangan