MAUNG BANDUNG - FORKI Jawa Barat mencanangkan program naturalisasi. Demikian, keputusan yang disepakati dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) FORKI Jawa Barat yang berlangsung di Ballroom El Cavana, Kota Bandung, Minggu 28 Januari 2024.
Program naturalisasi tersebut yang diapungkan dalam Rakerprov FORKI Jawa Barat tersebut sebagai ekspektasi olahraga karate di Jawa Barat menuju Sport Industry.
Ketua VIII Bidang Pertandingan FORKI Jawa Barat, Darli Akbarsyah Putera Siregar mengungkapkan, ide naturalisasi ditenggari karena cabang olahraga beladiri asal Jepang tersebut masih dianggap olahraga bela diri dan belum memiliki nilai jual.
Baca Juga: Bandung Legend FC U-165 Hadapi Duel Bergengsi di Babak 8 Besar
"Orang - orang beranggapan seperti itu, kita lihat naturalisasi yang sudah terjadi seperti di sepakbola yang jika membuat kegiatan semua sponsorship berebut, maka kita pun harus berpikir keras karena itu untuk menjadi sebuah industry tentunya kita harus mencari daya tariknya seperti apa di karate," ujar Darli kepada awak media usai memberikan paparan hasil Rakerprov.
Darli berharap, tentang naturalisasi yang dipaparkan dalam Rakerprov tersebut selama dua jam penuh disikapi dan muncul ide-ide dari peserta Rakerprov yang diikuti 26 Pengcab dan 17 Perguruan itu.
"Dengan naturalisasi tersebut agar kita memiliki persaingan, kenapa, Jawa Barat daerah terbanyak memiliki atlet, tetapi kita butuh persaingan yang lebih keras karena ke depannya dengan daerah - daerah lain persaingan pun semakin keras dan kompetitif," katanya menegaskan.
Baca Juga: Persikab dan PSKC Alami Kegagalan Lagi
Menurutnya, dengan naturalisasi tentu saja akan lebih beragam dalam hal karakter dan gaya penampilan mengingat nantinya akan melibatkan atlet dan karateka dari luar negeri.
"Ya, naturalisasi melibatkan orang asing tentu saja nanti akan memunculkan karakter yang berbeda-beda lalu dia tampil di sirkuit kita maka saya yakin akan menaikan performa teknikal karateka - karateka Jawa Barat, tapi harus dipicu dulu," kata Darli menambahkan.
Menurut rencana, proses naturalisasi di tubuh FORKI Jawa Barat tersebut akan dikonsepkan mulai tahun 2024 dengan berbagai pertimbangan dan keputusan minimal membutuhkan selama setahun untuk merealisasikannya.
Baca Juga: Apresiasi KONI Jabar untuk Pemprov Jabar Terkait Anggaran Pelatda PON XXI/2024
"Banyak yang harus kita bicarakan terutama dengan Ketua XIX bidang yang menangani masalah hukum, seperti apa aturan mainnya secara hukum sebab untuk merealisasikan ini melibatkan antar bidang dan bagi - bagi tugas dengan semangat kolaborasi," ujarnya menegaskan.
Bidang Wakil Ketua Bidang Luar Negeri Penelitian dan Pengembangan PB FORKI, menyebutkan bahwa mereka yang akan dinaturalisasi adalah para atlet yang memiliki prestasi yang di negaranya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: maungbandung.co.id
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC