polhukam.id – Dua momen terburuk dalam hidup Cristiano Ronaldo, ayahnya
meninggal dunia di tahun 2005, dan anak laki-lakinya meninggal tahun 2022.
Kendati mereka sudah pergi untuk selamanya, kenangan tentang dua orang terkasih itu tetap melekat di hati megabintang asal Portugal.
Di rumahnya hingga saat ini Ronaldo tetap menyimpan abu jenasah sang ayah dan anaknya. Ia tak mau membuang abu mereka ke laut.
José Diniz Aveiro, ayah Ronaldo meninggal dunia tahun 2005 di usia 52 tahun, karena penyakit liver, sebagai dampak buruk dari kebiasaannya yang suka minum alkohol.
Meskipun berjuang melawan alkohol, Jose merupakan orang pertama yang memperkenalkan Ronaldo pada sepak bola.
Semasa hidup, José yang bekerja sebagai tukang kebun yang mengurus taman kota, juga mengabdikan diri sebagai petugas perlengkapan untuk tim sepak bola lokal.
Dari situlah awalnya Jose memperkenalkan sepak bola pada putranya, Ronaldo.
Tentang hal ini CR7 pernah menyatakan bahwa ayahnya adalah alasan terbesar ia menjadi pesepak bola.
Ronaldo meneteskan air mata setelah diperlihatkan rekaman mendiang ayahnya dalam sebuah wawancara televisi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Beda Sikap Dua Pemain Terhebat Dunia di Depan Wasit, Messi Agak Tenang, Ronaldo Lebih Demonstratif
Ronaldo baru berusia 20 tahun ketika ayahnya meninggal, yang berarti sang Ayah melewatkan banyak momen terbesar dalam karier sepak bola Ronaldo.
Setelah Jose tiada, Ronaldo memenangkan lima gelar Liga Champions, lima Ballon d'Or serta memimpin timnas Portugal meraih kejayaan Euro 2016 dan Nations League. Dan, kini ia menjadi salah satu pemain sepak bola terhebat dunia untuk generasinya.
Anak laki-laki meninggal
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id
Artikel Terkait
FIFA akan Perkenalkan Kamera Tubuh pada Wasit di Piala Dunia Antarklub
Satu-satunya Tim ASEAN di Piala Asia U-17, Ketum PSSI: yang Terbaik untuk Merah Putih
Tekuk Yaman, Timnas U-17 Indonesia Raih Tiket ke Piala Dunia
Tenteng Pedang, Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Idulfitri