Menurutnya, tekanan suporter Indonesia sangat besar sehingga pemainnya harus bekerja keras keluar dari situasi sulit.
Dia pun mengatakan puas dengan permainan tim asuhannya menahan 0-0 Indonesia.
"Ya. Tekanan suporter itu keuntungan Indonesia. Kami ingin fokus ke pertandingan, tetapi sulit. Namun, anak-anak bisa bertahan," ujar Dinh The Nam
Dinh menjelaskan para pemain memang masih pada usia di bawah 19 tahun.
Oleh karena itu, dia menuturkan hal tersebut memang menjadi kesulitan pada laga perdana.
"Ini pertaruhan mental. Kami tampil di bawah tekanan suporter dan permainan Indonesia yang bagus," jelasnya.
Menurut Dinh, permainan skuad arahan Shin Tae Yong cukup menguasi pertandingan.
Akan tetapi, dia melihat serangan Timnas Indonesia U-19 kerap gagal sehingga timnya diuntungkan.
"Mereka (Timnas Indonesia, red) cepat menyerang, tetapi penyelesaian akhir yang kurang," tuturnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Dituding Bukan Wanita, Petinju Aljazair Imane Khelif Menangis: 'Allah Bersama Saya, Allahu Akbar'
Kontroversi Olimpiade Paris: Izinkan Atlet Transgender Ikut Tinju Wanita, Lawan Auto Babak-belur!
Raih Medali Perak, Gaya Santai Atlet Penembak Turki Jadi Sensasi di Olimpiade Paris 2024
Belal Muhammad, Petarung Palestina Pertama yang Raih Gelar Juara UFC