Update Kerusuhan di Ekuador: 22 Ribu Tentara Dikerahkan, Setidaknya 5 Narapidana Melarikan Diri, 133 Penjaga dan 3 Pegawai Penjara Masih Disandera

Sunday, 14 January 2024
Update Kerusuhan di Ekuador: 22 Ribu Tentara Dikerahkan, Setidaknya 5 Narapidana Melarikan Diri, 133 Penjaga dan 3 Pegawai Penjara Masih Disandera
Update Kerusuhan di Ekuador: 22 Ribu Tentara Dikerahkan, Setidaknya 5 Narapidana Melarikan Diri, 133 Penjaga dan 3 Pegawai Penjara Masih Disandera

polhukam.id - LEBIH dari 40 petugas penjara di Ekuador yang disandera oleh para narapidana telah dibebaskan, kata otoritas penjara pada Sabtu 13 Januari 2023.

Ekuador negara saat ini bergulat dengan kekerasan brutal teror yang dilakukan geng.

Sebanyak 24 penjaga dan 17 pegawai administrasi telah “dibebaskan,” kata badan penjara SNAI tanpa memberikan rincian, sementara 133 penjaga dan tiga pegawai masih disandera.

Baca Juga: Ikram Al Giffari Tak Mau Disebut Bintang Saat Lawan Ekuador

Para pekerja tersebut ditawan setelah Presiden Daniel Noboa pekan ini melancarkan operasi militer untuk membasmi kelompok kriminal.

Operasi ini memicu konfrontasi mematikan dari geng narkotika di negara Amerika Selatan tersebut.

Krisis ini dipicu oleh kaburnya salah satu bos narkotika paling berkuasa di negara itu, Jose Adolfo Macias, yang dikenal dengan nama samaran "Fito" dari penjara Guayaquil.

Baca Juga: Siapa Daniel Noboa? Anak Miliarder Bisnis Pisang yang Jadi Presiden Termuda Ekuador di Usia 35 Tahun

Pelariannya diikuti oleh kerusuhan di penjara, penyanderaan dan penyerangan terhadap polisi.

Lebih dari 22.000 tentara telah dikerahkan untuk melakukan patroli darat, udara dan laut. Pihak berwenang menggerebek penjara, dan jam malam diberlakukan.

Setidaknya 19 orang tewas dalam kekerasan tersebut, kata SNAI, termasuk seorang sipir yang tewas pada Sabtu dalam bentrokan dengan narapidana di El Oro dekat perbatasan dengan Peru.

Baca Juga: Siapa Daniel Noboa? Anak Miliarder Bisnis Pisang yang Jadi Presiden Termuda Ekuador di Usia 35 Tahun

Terjadi "bentrokan bersenjata" di penjara Machala di barat daya, sementara tentara dan polisi menggerebek pusat penahanan di enam kota untuk "memulihkan ketertiban dan keadaan normal."

Setidaknya lima narapidana melarikan diri pada Jumat malam dari kompleks penjara Guayaquil, dan dua di antaranya ditangkap tak lama setelah itu dalam operasi pencarian, kata sumber polisi.

Segera setelah mereka melarikan diri, dua helikopter dan drone terlihat terbang di sekitar penjara besar, di pinggiran utara kota.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar

Artikel Terkait

Terkini