Ratusan Tentara Myanmar Melarikan Diri ke India, Menghindari Serangan Pemberontak Bersenjata

Saturday, 20 January 2024
Ratusan Tentara Myanmar Melarikan Diri ke India, Menghindari Serangan Pemberontak Bersenjata
Ratusan Tentara Myanmar Melarikan Diri ke India, Menghindari Serangan Pemberontak Bersenjata

Sebuah insiden besar terjadi di perbatasan Myanmar-India, di mana ratusan tentara Myanmar dikabarkan melarikan diri secara massal untuk menghindari serangan pemberontak bersenjata yang tengah berkecamuk melawan junta militer Myanmar. Kabarnya, hampir 300 tentara meninggalkan negaranya dalam upaya menghindari konfrontasi dengan Tentara Arakan (AA).

Menurut laporan dari AFP yang dirilis pada Jumat (19/1/2023), ketegangan di sekitar wilayah perbatasan Myanmar dengan India memuncak sejak Tentara Arakan melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Myanmar pada November tahun sebelumnya. Serangan ini mengakhiri gencatan senjata yang telah berlangsung sejak terjadinya kudeta militer pada tahun 2021.

Pekan ini, Tentara Arakan mengklaim berhasil mengambil alih kota besar Paletwa dan menguasai enam pangkalan militer di sepanjang perbatasan dengan negara bagian Mizoram di India. Tempat-tempat ini juga menjadi jalur perlintasan bagi para tentara Myanmar yang berusaha melarikan diri.

Berdasarkan laporan seorang perwira pasukan paramiliter India, Assam Rifles, sekitar 276 tentara Myanmar tiba di desa Bondukbangsora pada Rabu (17/1). Para tentara ini membawa senjata dan amunisi serta mendapatkan tempat penampungan dari pasukan India. Perwira tersebut menyatakan bahwa para tentara yang tiba telah diberikan semua dukungan yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Pakistan dan Iran Sepakat Meredakan Ketegangan Pasca Serangan Udara di Perbatasan

Dilaporkan juga bahwa pasukan India tengah mengumpulkan data biometrik dari tentara Myanmar yang melarikan diri dan telah mengajukan permohonan persetujuan kepada Kementerian Pertahanan di New Delhi untuk memulangkan mereka ke Myanmar.

Sementara itu, ratusan tentara Myanmar lainnya, menurut laporan media lokal, juga diyakini telah melarikan diri ke India sejak gencatan senjata berakhir pada November tahun lalu. Dua pesawat militer Myanmar bahkan tiba di Aizawl, ibu kota negara bagian Mizoram, guna mengumpulkan dan memulangkan tentara yang mundur dari konflik tersebut.

Pada Oktober tahun lalu, aliansi Tentara Arakan dan dua kelompok bersenjata etnis minoritas melancarkan serangan gabungan di seluruh negara bagian Shan, Myanmar bagian utara. Mereka merebut kota-kota strategis dan menguasai pusat perdagangan terpenting di perbatasan dengan China. Aliansi ini baru mengumumkan gencatan senjata pekan lalu di negara bagian Shan setelah konflik berbulan-bulan, yang menjadi ancaman besar bagi junta militer Myanmar sejak merebut kekuasaan dari pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi.

Namun, perlu diingat bahwa kesepakatan gencatan senjata tidak berlaku di wilayah dekat perbatasan India. Di sana, pertempuran antara junta militer dan kelompok bersenjata masih terus berlangsung, menciptakan ketegangan yang belum mereda.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kilas.co

Komentar

Artikel Terkait

Terkini