Rapat Akbar di Slawi, Capres Anies Baswedan Janji Perbaiki Tata Niaga Pangan dan Jaga Stabilitas Harga

Thursday, 1 February 2024
Rapat Akbar di Slawi, Capres Anies Baswedan Janji Perbaiki Tata Niaga Pangan dan Jaga Stabilitas Harga
Rapat Akbar di Slawi, Capres Anies Baswedan Janji Perbaiki Tata Niaga Pangan dan Jaga Stabilitas Harga

polhukam.id - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri Rapat Akbar Slawi di Lapangan Pendawa Seimbang, Tegal, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut Anies berbicara terkait kesejahteraan petani, apalagi Tegal merupakan kawasan rural dengan penduduk yang bermata pencaharian nelayan dan petani.

Anies Baswedan berkomitmen untuk memperbaiki tata niaga pangan sehingga akan dapat mensejahterakan petani dan menjaga stabilitas harga pangan.

Baca Juga: Ahmad Syaikhu: Sikap Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar untuk Pekerja Sejalan dengan PKS

“Kami bersama-sama berkomitmen memperbaiki tata niaga pangan supaya petani makmur juga harga pangan murah sehingga dapat dua-duanya,” kata Anies dalam orasinya.

Seperti yang terus ditekankannya, Anies prihatin dengan harga gabah yang murah sementara harga beras yang mahal namun tidak diterima oleh para petaninya.

“Terus hilangnya ke mana? Gabahnya murah tapi berasnya mahal, ya ada mafia, ada tengkulak-tengkulak penimbun apakah mereka boleh dibiarkan? Apakah itu boleh diteruskan?” tanya Anies.

Baca Juga: Jadwal Bioskop di Jakarta Hari Ini, Kamis 1 Februari 2024: Kereta Berdarah Tayang Perdana Serentak di Jaringan CGV Indonesia, Cinema XXI dan Cinepolis

Sontak ribuan masyarakat Tegal yang memadati lapangan itu menjawab bersama-sama pertanyaan Anies tersebut.

“Harus diapakan? Dibasmi? Perlunya apa? Perubahan. Insya Allah kita gerakan perubahan itu,” lanjutnya.

Sementara itu, Gus Imin sapaan akrab Muhaimind Iskandar juga menekankan pentingnya negara untuk memberi perhatian lebih ke sektor pertanian.

Baca Juga: Sidang kedua Kasus meninggal nya Prianta purba di PN Lubuk Pakam Pancur Batu dengan menghadirkan tersangka SS pelaku penikaman

Apalagi 10 tahun terakhir petani mengalami kesusahan salah satunya akses untuk mendapatkan pupuk

“10 tahun petani kita diabaikan, ini tidak boleh diteruskan kita butuh perubahan,” tegas Gus Imin.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id

Komentar

Artikel Terkait

Terkini