Jengah dengan Manuver Jokowi Akrab dengan Prabowo Gibran, Denny Siregar Artikan Sedang Panik

Thursday, 1 February 2024
Jengah dengan Manuver Jokowi Akrab dengan Prabowo Gibran, Denny Siregar Artikan Sedang Panik
Jengah dengan Manuver Jokowi Akrab dengan Prabowo Gibran, Denny Siregar Artikan Sedang Panik

SEMARANG, polhukam.id -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan diisukan ikut kampanye paslon 02 Prabowo Gibran karena sering tertangkap kamera dalam satu kegiatan.

Meskipun dalam rangka kegiatan kenegaraan, namun masyarakat menerjemahkan apa yang dilakukan oleh Jokowi itu sebagai manuver politik.

Langkah Jokowi bersama Prabowo-Gibran itu pun juga ditanggapi oleh pegiat media sosial sekaligus pendukung capres nomor urut 03 Denny Siregar.

Baca Juga: Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menkopolhukam, Ganjar Sindir Calon Lain

Menurut Deny, kunjungan Presiden Jokowi ke Jawa Tengah belakangan ini merupakan tanda kepanikan atas posisi capres nomor urut 02 Prabowo Gibran.

"Saya sejak lama sudah melihat manuver Pak Jokowi jadi nggak heran lagi. Kalau kita melihat kenapa kok Pak Jokowi banyak turun di Jateng, lalu bansos itu gila-gilaan dikeluarkan itu pertanda beliau panik," ujar Denny dalam acara Ngobrol Daging 24 SKS bersama masyarakat, di rumah makan burjois Kota Semarang, Rabu 31 Januari 2024 malam.

Lebih lanjut Denny menambahkan jika maanuver itu juga digambarkan sebagai tanda kepanikan. Sebab, seperti halnya catur, apabila raja sudah panik artinya dia terdesak.

Ia juga menyebut, survey yang kerap mendudukan elektabilitas pasangan Prabowo Gibran lebih dari 50 persen itu bohong-bohongan.

Baca Juga: Kunjungi Semarang, Mahfud MD Masih Baper Gimik Gibran di Debat Cawapres, Sebut Pelatihnya Bodoh

"Kalau misalnya kalau kata survei bayaran itu Prabowo di atas 50 persen kenapa Pak Jokowi harus berkantor di Jateng, jalan aja di Jakarta. Jadi ketika beliau turun langsung ke lapangan berarti ada kepanikan. Kalau filosofi catur itu begitu ketika raja sudah banyak bergerak berarti dia sudah terdesak," tegas dia.

Selain itu Denny juga meminta para pemuda yang hadir dalam acara ini untuk lebih kritis dalam memilih calon pemimpin. Jangan sampai mereka tertipu dengan gimik-gimik di media sosial.

"Kita ada di era media sosial, media sosial ini lah yg banyak mengubah presepsi banyak orang tentang bagaimana kita bernegara karena saya selalu pesan kepada anak-anak muda belajarlah sejarah. Dari sejarah itu kita akan mengetahui rekam jejak para pemimpin kita, dengan begitu kita akan tahu siapa yang kita pilih bukan karena kosmetik bukan karena cuma joget-joget tapi karena rekam jejak," jelas dia.

Baca Juga: Kampanye Terbuka di Semarang, Prabowo Janji Tuntaskan Kemiskinan Hingga Sindir Anies Baswedan

Tidak hanya itu, Denny pun ikut menyoroti sejumlah aktivis tahun 1998 yang kini justru berbalik mendukung Prabowo. Ia menegaskan sikap itu justru bertentangan dengan misi reformasi yang dulu mereka perjuangkan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayosemarang.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini