GEGER! Mahasiswa UIN Semarang Didatangi Rombongan TNI Saat Diskusi, Kodam IV: Kami Cuma Memonitor

- Rabu, 16 April 2025 | 13:05 WIB
GEGER! Mahasiswa UIN Semarang Didatangi Rombongan TNI Saat Diskusi, Kodam IV: Kami Cuma Memonitor




POLHUKAM.ID - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Abdul (nama samara) menyoroti kehadiran anggota TNI dalam diskusi mahasiswa. Anggota TNI itu disebut datang untuk melakukan pendataan.


Abdul menyebut diskusi itu digelar oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang pada Senin (14/4). 


Diskusi itu bertajuk 'Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik'.


Dalam diskusi itu, dia menyorot kehadiran pria tak dikenal hingga datangnya anggota TNI berseragam.


"Kami mulai dari jam 16.00 WIB, setelah lima menit, moderator masih ngomong, pria dengan identitas tak dikenal itu duduk di forum. Kita masih sesi perkenalan, banyak wajah baru kita suruh perkenalan juga," kata Abdul saat dihubungi awak media, Selasa (15/4/2025).


Saat sesi perkenalan pria tak dikenal itu tiba, kata Abdul, pria itu tak mau memperkenalkan diri sehingga menimbulkan kecurigaan di antara mahasiswa. Para mahasiswa pun mendesak pria itu untuk memperkenalkan dirinya.


"Kami sangat curiga, memang dari wajahnya secara umur itu jauh di atas. Beberapa kawan mendesak beliau memperkenalkan dirinya, tapi tidak mau. Hanya memperkenalkan dengan nama 'Ukem'," jelasnya.


Sekitar 5 menit setelah itu, pria tanpa identitas itu pergi. Tak berdelang lama, petugas keamanan kampus datang dan mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui seseorang.


"Kami kemudian ikut satpam, di situ ternyata ada TNI masuk di belakang kami pas. Sebenarnya kami tidak tahu karena tertutup pohon beringin," jelasnya.


Saat itu, beberapa perwakilan mahasiswa yang mengikuti satpam diminta anggota TNI itu untuk menyebutkan identitasnya, siapa saja peserta diskusi, dan tema diskusi yang digelar. Para perwakilan mahasiswa itu pun langsung waspada.


"Ada dua orang berboncengan motor, satu pakai seragam TNI, satunya pakai baju hitam," kata Abdul.


Lebih lanjut, Abdul menyampaikan, hal yang paling membuat mahasiswa terkejut dan khawatir yakni pihak TNI menyebarkan tuduhan bahwa beberapa peserta diskusi dalam keadaan mabuk.


Menurutnya, hal ini sudah membuktikan bahwa ruang diskusi pun kini terancam.


"Kami dapat kabar dari kawan LPM baru-baru ini, mereka menuduh kami sedang dalam keadaan mabuk, padahal kami habis keluar dari kelas," kata Abdul.


Meski tidak terjadi pembubaran secara fisik, kehadiran aparat berseragam ke ruang diskusi akademik menjadi sorotan serius. 


Menurut Abdul, pihak kampus justru membiarkan aparat militer masuk ke dalam ruang diskusi tanpa memberikan perlindungan kepada mahasiswanya.


"Kampus bukannya melindungi mahasiswanya malah membebaskan militer masuk ruang-ruang diskusi akademik yang diselenggarakan mahasiswa," ujarnya.


Abdul dan rekan-rekannya kini tengah berkoordinasi dengan jaringan mahasiswa lainnya untuk merespons kejadian tersebut. 


Mereka berharap kampus dan publik turut mengecam praktik-praktik intimidatif semacam ini dan menjaga ruang akademik dari intervensi militer.


"Kebebasan akademik, kebebasan di ranah sipil, itu benar-benar terancam. Kebebasan akademik yang harusnya dijunjung tinggi malah semakin terkikis dan terancam di bayang-bayang militer," tutupnya.


Penjelasan Kodam IV/Diponegoro


Terpisah, Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy, membenarkan adanya anggota TNI yang berada di depan kampus UIN Walisongo Semarang, Senin (14/4). 


Ia mengatakan, pria berseragam TNI yang mendatangi kampus yakni anggota Koramil Ngaliyan. 


Namun, pria berbaju hitam yang juga disorot disebut bukan anggota TNI.


"Hal ini dilakukan hanya demi menjalankan tugas monitoring wilayah, karena ada beredar pamflet Undangan Diskusi dari kawan-kawan Akademisi yang terbuka secara umum," kata Andy saat dihubungi, Rabu (16/4/2025).


"Jadi kehadiran satu orang Babinsa tersebut hanya sebatas di depan kampus untuk tugas monitoring wilayah, karena itu memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Babinsa," lanjutnya.


Andy mengungkapkan, seorang pria berbaju hitam tanpa identitas yang menyebut dirinya Ukem bukanlah anggota TNI. 


Ia memastikan, tak ada intervensi dari TNI terhadap acara diskusi kampus.


"Kami meyakinkan tidak ada tindakan intervensi ataupun upaya untuk mencegah acara diskusi dan ini dibuktikan Babinsa hanya berada di depan kampus," tegasnya.


Sumber: Detik

Komentar