POLHUKAM.ID - Intensitas pertemuan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RI Prabowo Subianto dinilai sudah tidak lazim.
Pasalnya, hal itu tidak terjadi pada Presiden sebelumnya, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, hingga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Sehingga ini bisa ditafsir sebagai anomali, entah utang apa pada Jokowi sehingga Prabowo begitu mengistimewakan,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada RMOL, Sabtu 29 Maret 2025.
Teranyar, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan sekaligus berbuka puasa bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 26 Maret 2025.
Menurut Dedi, Jokowi sendiri secara umum telah melampaui batas dengan masih menjaga rutinitas bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, dengan anggota kabinet merah putih Jokowi juga masih sering bertemu.
“Kondisi semacam ini bisa mengurangi kepercayaan publik pada Prabowo, ia bisa dianggap tidak berdiri sendiri dan masih dalam intervensi Jokowi,” pungkasnya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Muslim Arbi: Jokowi Punya Agenda Hancurkan Prabowo
Rismon Sianipar: Jokowi Pengecut Tak Berani Pamerkan Ijazah Asli
Ijazah Jokowi Palsu Dibenarkan Teman Dekat Putri Dekan Kehutanan UGM
Cuitan Lawas Tampol Fahri Hamzah yang Kini Rangkap Jabatan, Netizen: Selama Ini Berisik karena Belum Kebagian