POLHUKAM.ID - Penulis ternama Tere Liye memberikan apresiasi terhadap pengakuan Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden Indonesia.
Gibran menceritakan perjuangannya merintis karir dari bawah saat bergabung dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Dalam unggahan Instagramnya, Tere Liye menyebut Gibran sebagai "teladan terbaik" yang patut dicontoh.
Namun, nada komentarnya terkesan sarkastik dan menyindir.
"Luar biasa. Teladan terbaik. Merintis dari bawah, tanpa menggunakan nama orang tua tanpa mengemis rekomendasi partai saat memulai karir politik, murni hanya mengandalkan kualitas pribadi, juga pendidikan tinggi terbaik," kata Tere Liye dikutip Selasa (18/3/2025).
Ia juga menambahkan, "Prestasi bisnis mentereng. Dan menolak ngakalin peraturan, diubah-ubah biar cocok dengan kelompok sendiri. Ini sifat yang langka sekali."
Tere Liye seolah memuji perjuangan Gibran yang dimulai dari mengatur meja dan kursi saat bergabung dengan HIPMI.
Namun, ia juga menyiratkan bahwa keberhasilan Gibran mencapai posisi Wakil Presiden saat ini tidak lepas dari sedikit bantuan ayahnya, Jokowi.
"Terharu lihat pejabat kita menceritakan perjuangan masa mudanya. Inilah yang menjadi teladan 20 tahun terakhir, hingga Indonesia menjadi salah satu negara maju dengan pendapatan per kapita USD 120.000 per tahun," tambah Tere Liye.
Nada komentarnya terkesan ironis, seolah memuji namun menyindir.
Gibran Rakabuming Raka sebelumnya menceritakan pengalamannya saat pertama kali bergabung dengan HIPMI.
Ia mengaku harus mengatur meja dan kursi sebagai tugas awal dari seniornya.
Ini menunjukkan bahwa ia memulai karirnya dari bawah.
Namun, banyak yang menilai bahwa keberhasilannya mencapai posisi strategis seperti Wali Kota Solo dan kini Wakil Presiden tidak lepas dari dukungan dan pengaruh ayahnya.
Presiden Joko Widodo dianggap memiliki peran besar dalam karir politik Gibran.
Komentar Tere Liye ini memicu beragam respons dari warganet. Sebagian mengapresiasi sindiran halusnya.
Sementara yang lain merasa bahwa perjuangan Gibran patut diakui meski dengan dukungan keluarga.
Namun, beberapa juga sepakat bahwa kisah Gibran menjadi contoh bagaimana latar belakang keluarga dapat memengaruhi karir politik seseorang. Meski begitu, kerja keras dan integritas tetap dibutuhkan.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Roy Suryo Ibaratkan Jokowi Petruk, Bumi Wakanda jadi Gonjang-ganjing karena Dia
Menkum Tegaskan Tak Ada Dwifungsi di Revisi UU TNI
Farah Puteri: Harus Ada Keadilan pada Kematian Tiga Polisi di Lampung
Pimpinan KPK Doakan Pembangunan Perumahan Rakyat Tidak Ada Korupsi