POLHUKAM.ID - Kabar mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terseret kasus dugaan korupsi menjadi salah satu topik perbincangan hangat di media sosial.
Sebagai informasi, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Ridwan Kamil pada Senin (10/3/2025) terkait kasus dugaan korupsi pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB).
Sebelumnya, KPK juga telah mengumumkan telah mulai melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi di lingkungan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk. pada Rabu (5/3/2025).
Hal ini membuat warganet menguliti kembali jejak digital Ridwan Kamil, salah satunya adalah ucapan Dharma Pongrekun.
Dalam video yang dibagikan ulang oleh akun X @kemgelapan, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana sebagai pasangan calon Gubernur (cagub) dan Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut 2 tengah melakukan debat Pilgub dengan pasangan cagub dan cawagub lainnya.
Cuplikan video yang diunggah pemilik akun menyoroti momen ketika Dharma Pongrekun menyinggung pembangunan Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi di Jawa Barat kepada Ridwan Kamil.
Ia berharap bahwa pembangunan kedua waduk tersebut tidak dihiasi dengan praktik kotor seperti korupsi.
"Baik, semogaa aja penanganan proyek tidak ada korupsi kalau diaudit," ucap Dharma Pongrekun ketika menanggapi pertanyaan Ridwan Kamil dalam debat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024 pada Minggu (17/11/2024).
Dharma kemudian melanjutkan bahwa dirinya pernah bekerja sebagai seorang penyidik sehingga mengerti dengan alur kerja pembangunan proyek.
"Saya mantan penyidik, saya sangat paham seringkali proyek diada-adakan, di situ ada hitung-hitungannya," tambahnya diikuti oleh sorakan penonton yang hadir.
Pernyataan Dharma Pongrekun itu pun kini dinilai warganet sebagai peringatan.
Meski begitu, KPK sendiri belum mengumumkan siapa saja pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
👉 Video di Akhir Artikel
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 5.900 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
Selain terseret atas dugaan kasus korupsi Bank BJB, beberapa warganet juga menyinggung kembali perihal Masjid Al Jabbar karya Ridwan Kamil.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa masjid yang berlokasi di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat tersebut rupanya dibangun menggunakan dana talangan.
Anggaran itu sendiri berasal dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan baru terkuak setelah hasil diskusi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan beberapa pejabat Pemprov Jabar ketika membahas perihal anggaran dan utang.
Adapun nominal yang dihabiskan untuk pembangunan Masjid Al Jabbar sebesar Rp 1,2 triliun, di mana sebagian dananya senilai Rp 207 miliar dipinjam dari PEN.
Sebelumnya, Pemprov Jabar mendapatkan bantuan pinjaman dari pemerintah pusat melalui PEN sebesar Rp 3,4 triliun.
Anggaran tersebut kemudian dipakai untuk beberapa proyek, salah satunya adalah pembangunan Masjid Al Jabbar.
Oleh karena itu, saat ini Pemprov Jabar tengah mencicil pembayaran pinjaman PEN dengan nominal Rp 500 miliar per tahun ke pemerintah pusat.
Nilai pembangunan masjid yang dirasa janggal oleh warganet membuat publik mendesak agar KPK turut melakukan audit pada proyek tersebut.
"Welcome back, peramal," komentar @joki*******_
"Masjid Al-Jabbar juga tuh perlu diaudit. Masa satu masjid doang sampe triliunan," tambah @fity***********
"Beliau ini bukan sembarang beliau," timpal @megum**********_
"Mumpung lagi jadi momen dan disorot, mendingan KPK ceknya yang bener. Sekalian itu Masjid Al Jabbar, mencurigakan banget," tulis @rosta*****
"Tetep kaget. Setiap kata yang keluar memang harus dicatat," sambung @steve********
"Dulu udah pernah diperingatkan ternyata," ujar @asak******
[VIDEO]: KlikLink
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kena Reshuffle, Eks Mendikti Sebut Prabowo Alergi Demo, Natalius Pigai: Gak Usah Percaya!
Respons Dedi Mulyadi soal Penggeledahan di Rumah Ridwan Kamil
Senang Harga Gabah Rp6.500, Tani Merdeka: Ini Bukan Kebijakan Omon-omon
Wapres Gibran Kerap Nongol di Kamera Akting Bantu Warga, Rocky Gerung: Dia Itu Tidak Berkapasitas!