Menurutnya, ekosistem politik yang saat ini sudah terbangun dengan baik akan rusak jika Ganjar memburu tiket pihak eksternal.
"Kalau mau jadi teladan politik, sebagai kader Ganjar Pranowo berusaha dapat tiket dari PDI-Perjuangan. Kalau tidak dapat, dukung calon dari partai itu, jangan hantam kromo ke partai lain (KIB)," ujar Hasan dalam salah satu video di channel YouTube pribadinya, melansir JPNN.com, Kamis (9/6/2022).
Hasan mengatakan tidak etis dalam berpolitik mengambil alih partai lain dengan cara apapun. Ia mengibaratkan langkah itu layaknya seorang sedang memberhentikan taksi untuk ditumpangi karena merasa mampu membayar.
"Kalau memaksakan melalui KIB, kan mereka tidak punya hubungan emosional, tidak punya hubungan organisasi. Akhirnya partai juga berpikir pendek, ok kita terima, tapi ke depan, nanti dulu. Partai yang membesarkannya saja ditinggalkan," ujar Hasan mencoba menganalogikannya.
Usaha kelompok Ganjar untuk masuk sebagai capres KIB juga dinilai akan merusak hubungan baik antar partai PDI-P dengan tiga partai pendiri KIB, yakni Golkar, PPP dan PAN. Perdebatan publik yang seharusnya tentang ide-ide dan strategi membangun dan memajukan bangsa di antara partai tersebut tidak akan terjadi.
"Sebaliknya, perdebatan malah soal adab, etika, pantas tidak pantas. Karena ini hantam kromo, dan saya yakin partai di KIB tidak ingin ambil risiko, mereka pasti mengelus calon internal sendiri," tambahnya.
Hasan percaya Presiden Jokowi pasti mendukung Ganjar Pranowo untuk maju dalam Pilpres 2024. Namun, mantan anggota DPR RI itu bukan satu-satunya yang didukung mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi akan mendukung siapapun termasuk Airlangga, Puan Maharni, Prabowo, Sandiaga Uno, dan Erick Thohir untuk maju dalam konstelasi pilpres 2024. "Bahkan kalau Anies Baswedan datang menghadap Jokowi untuk minta restu capres, pasti didukung," tegasnya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Puan Maharani Ajak PDIP dan Jokowi Akhiri Konflik: Kita Semua Pernah Berbuat Salah
TERKUAK! Elite PDIP Bongkar Kenapa Ahok Tidak Bisa Temui Jokowi Saat Menjabat Komut Pertamina, Oh Ternyata...
Usai Ditolak, Kini Ada Sekelompok Masyarakat Dukung DPR Segera Sahkan RUU TNI, Massa Bayaran?
Sempat Ditolak Megawati Kini PDIP Dukung RUU TNI, tak Khawatir soal Dwifungsi ABRI