POLHUKAM.ID - Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyebutkan bukti-bukti dari kritik publik soal dugaan cawe-cawe Presiden ketujuh RI Jokowi selama Pilpres 2024 mulai bermunculan.
Ray mengatakan bukti-bukti bermunculan tanpa dicari publik, melainkan datang sendiri melalui berbagai pernyataan tokoh-tokoh.
"Berbagai dugaan ini, satu per satu mulai bermunculan. Bukan karena diinvestigasi, tetapi datang sendiri," katanya pada Selasa (18/2).
Pengamat politik itu menyebutkan bukti soal cawe-cawe Jokowi pada Pilpres 2024 terkuak dari pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan.
Ray menyebut Luhut mengakui hampir setengah bansos era Jokowi diberikan ke warga yang tidak tepat sasaran atau setara Rp 250 triliun.
Dia mengatakan praktik pembagian bansos era Jokowi terjadi menjelang Pilpres 2024 lalu dengan intensitas yang sangat tinggi.
"Pemberian bansos yang tidak selektif itu disinyalir untuk menjaga tingkat kepuasan kepada pemerinrahan pak Jokowi," tuturnya.
Ray mengatakan bukti lain muncul setelah pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto dalam HUT ke-17 Gerindra.
Prabowo, kata Ray, mengakui Jokowi menjadi tokoh yang membantu pemenangan eks Menhan RI itu pada Pilpres 2024.
Ray mengatakan pernyataan Luhut dan Prabowo saling berkaitan yang memperkuat kritik publik soal cawe-cawe Jokowi pada Pilpres 2024.
"Setidaknya tayangan di Dirty Vote itu terlihat faktanya," ujarnya.
Prabowo: Kita Berhasil Karena Didukung Oleh Presiden Ke-7, Hidup Jokowi! pic.twitter.com/XRtq4hda6p
— Jejak digital. (@ARSIPAJA) February 15, 2025
Sumber: JPNN
Artikel Terkait
Hasan Nasbi Berkantor di Istana di Tengah Isu Pengunduran Diri dari Jabatan Kepala PCO
Viral Pernyataan Mentan Amran Sebut Ada Pengamat Segera Dipenjara, Dianggap Musuh Negara
Simak! Rocky Gerung Beber Hal Mendasar Mengapa Keaslian Ijazah Jokowi Harus Dipersoalkan
Kata Jokowi Soal Tak Lagi Berkacamata Seperti di Ijazah: Sudah Pecah Kacamatanya