Terancam Dipecat, Sejumlah Pejabat Negara Yang Enggan Disebut Ndablek Bereaksi

- Jumat, 07 Februari 2025 | 15:05 WIB
Terancam Dipecat, Sejumlah Pejabat Negara Yang Enggan Disebut Ndablek Bereaksi




POLHUKAM.ID - Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengaku telah memahami peringatan Prabowo yang akan menyingkirkan anak buahnya yang tidak bekerja untuk rakyat.


Hal itu dikatakan Dave menanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang akan mengevaluasi para jajaran menteri Kabinet Merah Putih dalam 100 hari pertama pemerintahan RI periode 2025-2029.


Dave menegaskan, pihaknya teruma kader dari Partai Golkar di Kabinet Merah Putih untuk terus bekerja untuk mencapai target masing-masing.


"Seluruh kader Golkar bekerja dan bergerak demi tercapainya semua target-target pemerintah hari ini," tegas Dave kepada awak media di Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025.


Di sisi lain, Dave menuturkan pihaknya loyal kepada rakyat, dan terus berjuang untuk memenuhi harapan rakyat.


"Kita semua loyal kepada rakyat Indonesia dan berjuang demi tercapai semua harapan bangsa," terangnya.


Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengaku siap menghadapi kemungkinan perombakan (reshuffle) kabinet setelah 100 hari pemerintahan Prabowo.


Maruarar menuturkan, menteri sebagai pembantu presiden harus siap menghadapi kemungkinan dicopot dari jabatannya.


"Kita sebagai pembantunya harus siap, kita harus siap," ujar Maruarar dalam kesempatan berbeda di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Februari 2025.


Menteri PKP itu menyoroti posisinya sebagai menteri Kabinet Merah Putih juga harus siap menjalankan tugas dari Prabowo, serta tidak korupsi.


"Kita pembantu presiden menjalankan tugas presiden. Saya pikir begitu dan kita bekerja seperti kata visi Prabowo, bekerja keras," terang Maruarar.


"Tidak boleh korupsi, dan kerja sama, karena tidak mungkin kita bekerja sendirian," tandasnya.


Anggota DPR Sufmi Dasco: Peringatan ke Pejabat Istana


Dalam kesempatan berbeda, anggota DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad turut menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mewanti-wanti akan mencopot menteri yang tak bekerja benar untuk rakyat alias bandel atau ndablek.


Dasco menilai, pernyataan itu merupakan sebuah peringatan Prabowo kepada para menteri di Kabinet Merah Putih.


Anggota DPR itu menilai pernyataan Prabowo sebagai wanti-wanti kepada para pejabat istana, khususnya kepada para menteri.


"Saya pikir kan Pak Prabowo itu orangnya terbuka, kalau dia sudah  bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya," kata Sufmi kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025.


"Yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," tandasnya.


Prabowo Akan Bersihkan Pejabat Ndablek


Presiden Prabowo memberikan pidato sambutan saat menghadiri Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2025.


Dalam pidato itu, Presiden Prabowo mengutarakan keinginannya untuk memiliki pemerintahan yang bersih dari tindakan korupsi.


Dengan mencontoh salah satu sikap Gus Dur sebagai pemimpin yakni pemberani, Presiden mengatakan kalau jajaran orang-orang di Kabinet Merah Putih untuk mau mengoreksi diri.


“Saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan, dalam Kabinet Merah Putih, saya mengajak mereka kita harus berani mengoreksi diri,” kata Presiden Prabowo.


“Berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih, pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi, itu tekad kami,” imbuhnya.


Selain tentang mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi, ia menegaskan agar pemangku jabatan di pemerintahan selalu ingat tujuan bernegara demi rakyat Indonesia.


Presiden Prabowo mengatakan kalau ia tak akan ragu-ragu dalam bertindak di 100 hari pertama pemerintahannya.


Ia juga membeberkan kalau sudah pernah mengeluarkan peringatan.


“100 hari pertama, ya, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali,” ujar Presiden.


“Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh, saya akan tindak,” tegas Presiden


Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Presiden Prabowo menyatakan masih memberi kelonggaran untuk perubahan yang berasal dari kesadaran diri masing-masing.


Namun setelahnya, akan menindak tegas siapapun yang patuhi koridor pemerintahannya.


“100 hari pertama kami akan baik, dalam artian berharap ada kesadaran,” ujarnya.


“Saya pernah menyampaikan seluruh aparat, seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan,” ucap Presiden.


Isu Reshuffle


Usai menghadiri acara Harlah NU, Presiden Prabowo sempat menemui awak media di depan Istora.


Disinggung tentang kata ‘Dibersihkan’ yang mengindikasikan reshuffle, Presiden Prabowo pun memberikan jawabannya.


“Bahasa Indonesia kan jelas, kan? Jadi begini, kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih, yang bekerja dengan benar,” ucap Presiden.


“Jadi, saya ingin tegakkan itu,” tambahnya.


“Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja bener-bener untuk rakyat, ya saya akan singkirkan,” tegas Presiden.


Sumber: Sawitku

Komentar