POLHUKAM.ID - Pengamat politik Hendri Satrio menyarankan Anies Baswedan untuk tidak maju pemilihan presiden (Pilpres) 2029 jika kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak November mendatang.
Pria yang akrab disapa Hensat itu menilai Anies Baswedan lebih baik membantu Presiden terpilih Prabowo Subianto di Pilpres 2029, kemudian baru kembali maju di 2034 agar tiketnya untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 aman.
"Saya sih kalau melihat per hari ini harusnya sih Mas Anies sabar lagi gausah 2029, 2029 bantu Pak Prabowo aja lah nanti aja 2034 lawan Gibran, 2029 Mas Anies bareng aja sama Pak Prabowo, supaya dia tiketnya hiduplah, janjilah sama Pak Prabowo," ucapnya, dikutip dari YouTube METRO TV, Kamis (4/7).
Sementara diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka sinyal untuk bertemu Prabowo Subianto ketika menjawab pertanyaan kantor berita Antara di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2024).
"Kami bertemu dengan semua. Jadi, kami senang sekali bisa berdiskusi dengan semuanya, bisa bertukar pikiran dengan semua," ujarnya, dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan dialog dengan semua tokoh perlu dilakukan untuk membangun daerah. "Pada akhirnya kita ingin setiap daerah di seluruh Indonesia nantinya bisa mendapatkan kepemimpinan yang memajukan dan membahagiakan warga. Jadi, kita insyaallah akan dialog dengan semua, diskusi dengan semua," ucapnya.
Kemudian mengenai Pilkada DKI Jakarta 2024, dirinya sedang membangun komunikasi dengan berbagai partai politik. "Kita kan semua ingin Jakarta maju dan Jakarta maju, warganya bahagia, itu ‘kan bukan hanya aspirasi satu dua partai, semuanya ingin begitu. Jadi, kita bangun komunikasi dengan semua," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!