polhukam.id - Dalam menghadapi tahun politik, Gerakan Nurani Bangsa yang terdiri dari berbagai tokoh mulai mengangkat isu pentingnya pelaksanaan pemilu.
Mereka tidak hanya menekankan pada kejujuran dan keadilan, tetapi juga menjunjung tinggi perdamaian dan martabat dalam proses pemilu.
Dalam hal ini, kami, sebagai bagian dari Gerakan Nurani Bangsa, sangat berharap agar pemilu ini tidak hanya berjalan jujur dan adil, tetapi juga berlangsung secara damai dan bermartabat.
Mengapa demikian? Karena siapapun yang terpilih dengan mayoritas suara dari seluruh rakyat, akan memiliki legitimasi yang kuat dan kualitas yang baik," kata Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama pada Rabu 17 Januari 2024.
Anggota-anggota Gerakan Nurani Bangsa ini terdiri dari tokoh-tokoh seperti Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Ign. Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, Alissa Wahid, Erry Riyana Hardjapamekas, Prof. Komaruddin Hidayat, dan tokoh-tokoh lainnya.
Beberapa poin penting berkaitan dengan pemilu bermartabat yang diungkapkan adalah:
1. Harapan agar pemimpin terpilih berasal dari proses yang bermartabat
Lukman menyatakan bahwa Pemilu 2024 tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga berdampak pada tatanan internasional.
"Oleh karena itu, kami berharap agar calon presiden dan wakil presiden yang terpilih melalui proses pemilu yang baik, berkualitas, dan bermartabat," ujarnya.
2. Menghindari intimidasi dan kecurangan
Lukman juga menyoroti urgensi pemilu yang berkualitas. Ia berharap agar semua bentuk intimidasi, manipulasi, dan kecurangan dapat dihindari sepenuhnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: insiden24.com
Artikel Terkait
Jokowi Lakukan Serangan Balik di Tengah Polemik Ijazah
Apa Alasan Jokowi Beri Arahan Peserta Sespimmen Polri di Rumah Pribadinya?
Forum Purnawirawan TNI, Termasuk Try Sutrisno Tuntut Gibran Diganti Lewat MPR
Try Sutrisno Sayangkan Sikap Jokowi Paksakan Gibran Wapres