polhukam.id - Ada momen menarik tadi malam dalam debat Capres ke-3 di Istora Senayan Jakarta.
Debat Pilpres tadi malam yang ditayangkan langsung oleh stasiun televisi dan juga kanal youtube KPU terlihat 'panas'
Saling adu argumen yang terjadi antara Capres, bahkan Ganjar dan Anis memberikan nilai yang tidak tinggi terhadap Kemenhan yang notabene di pimpin oleh Prabowo.
Ganjar Pranowo saat memberikan nilai terhadap kemenhan adalah 5, Sementara menurut Anis angka 5 ketinggian.
"Kalau menurut saya skornya di bawah 5 Mas, kalau 5 ketinggian." ujar Anis.
Kemudian Ganjar menimpali ucapan Anis untuk meminta Anis menyebutkan secara pasti nilai untuk kemenhan.
Baca Juga: Debat Capres Tadi Malam 'Panas' Usai Closing Anies dan Prabowo Tak Salaman, Begini Alasan Keduanya
"Mas anis gak usah takut disebut saja angkanya kaya saya gitu," Kata Ganjar tadi malam.
“11 Mas, dari 100,” kata Anis menjawab tantangan Ganjar.
"Sedikit ngajari kendhel (Berani) mas anis biar berani." Ujar ganjar sambil melanjutkan pembicaraannya di debat tadi malam.
Baca Juga: Info 2 Lowongan Kerja di Yogyakarta, Ini Kualifikasi dan Posisi yang Ditawarkan, Buruan Lamar
Sebelumnya Ketua KPU RI Hasyim pada Terima kasih mengucapkan terima kasih kepada semua panelis yang bersedia meluangkan waktu beberapa hari ke depan untuk menyusun pertanyaan debat.
Hasyim juga menjelaskan tema debat, yaitu Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.
Hasyim meyakini bahwa keahlian panelis akan membantu KPU merumuskan pertanyaan sesuai konteks yang akan diajukan oleh pasangan calon dalam kurun waktu 5 tahun ke depan berdasarkan visi misi paslon.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: abchannel.id
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!