Bandung, polhukam.id,- Pakar Politik Unpad yang juga Dekan Fisip Unpad Bandung, Prof. Dr. R. Widya Setiabudi S., S.IP., S.Si., M.T., M.Si mengutarakan, pentingnya Capres membuat kebijakan strategis dalam rangka meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam hubungan Internasional.
Widya, seorang pengamat hubungan internasional dan politik luar negeri mendorong Capres agar mampu mendorong Indonesia menjadi pemenang dalam persaingan diplomasi dii forum-forum global yang sering didikte oleh kepentingan negara-negara besar dan merugikan kepentingan nasional RI. Kualitas diplomasi kita harus lebih hebat lagi. Melanjutkan dan menguatkan orientasi politik luar negeri yang meningkatkan kesejahteraan
"Bagaimana capres dapat membuat kebijakan dan strategi yang membuat postur pertahanan negara RI punya efek detterence yang kuat. Ini penting untuk menangkal tekanan negara-negara lain, dan mendukung diplomasi RI di forum global. Constrainnya antara lain keterbatasan budget pertahanan, dan persoalan2 keamanan di level domestik,” ujar Widya.
Widya yang saat ini terpilih sebagai Panelis debat capres ke-2 yang juga seorang Guru Besar bidang Keamanan Global pada FISIP Unpad dan pernah menyampaikan orasi ilmiah di Unpad dengan judul Perluasan Dimensi Keamanan Global: Keharusan Revisi Strategi Pertahanan Negara ini juga menambahkan.
"Berikutnya capres harus mengubah mindset tentang strategi pertahanan, agar lebih berorientasi kepada nature kita sebagai archipelago country serta menguatkan peran teknologi terkini. Ini juga tentang bagaimana menguatkan kekuatan dan kemandirian industri pertahanan nasional,” ucapnya.
Pertahanan negara jangan minimalis. Tetapi harus disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi. pertahanan berbasis karakteristik RI sebagai negara kepulauan, harus mentransformasi dari heavy pertahanan darat ke pertahanan yang melibatkan 3 matra (bahkan 4 matra) tapi berdasarkan nature RI sebagai negara kepulauan
“Menguatkan kekuatan pertahanan, membangun kelembagaan ekonomi yang dapat menjamin pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat menuju pertumbuhan ekonomi 7%. Menjadikan indonesia sebagai negara yang hebat di bidang IPTEK.Ini semua adalah instrumen diplomasi yang dapat menjadikan RI lebih berwibawa,” pungkasnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: cakrawala.co
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!