POLHUKAM.ID -Menjamurnya judi online yang semakin meresahkan masyarakat bisa menjadi tanda pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kurang serius memberantasnya.
“Bukan berkurang, judi online malah semakin menjamur di tengah-tengah masyarakat,” kata mantan Ketua Cabang HMI Jakarta Barat, Rhezky Pratama, Kamis (23/11).
Menurut Jovie, sapaan Rhezky Pratama, klaim Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi telah memblokir 425 ribu konten dan ribuan rekening judi online seharusnya dibuktikan dengan berkurang atau bahkan hilangnya permainan itu di tengah masyarakat.
Jovie curiga Menkominfo hanya gencar memberangus situs, konten dan rekening terkait judi online saja, tetapi tidak pernah melakukan tindakan kepada mereka yang menjadi otak di balik judi online.
“Sudah gencar memblokir situs judi online, tapi sebanyak itu pula yang muncul. Sementara otak di balik sindikat ini tidak pernah kita terdengar berhasil ditindak," sesal Jovie.
Oleh karenanya, menurut Jovie, sudah seharusnya Presiden Joko Widodo memberi target tiga bulan bagi para pembantunya untuk mengungkap dan menangkap otak judi online ini.
"Jika ancaman ini dilakukan oleh Presiden Jokowi, maka akan bisa terungkap jaringan dan otak di balik sindikat judi online ini," kata Jovie.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!