POLHUKAM.ID - Belakangan publik dihebohkan dengan pencalonan putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Prabowo Subianto.
Bahkan, Mahkamah Konstitusi (MK) turut dinilai publik memberi karpet merah akan pencalonan Gibran Rakabuming Raka pada perhelatan Pilpres 2024.
Di sisi lain, santernya perbincangan publik terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka turut dirasa oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Pasalnya, Surya Paloh mendapat pertanyaan tersebut dari kadernya sendiri pada kegiatan HUT Partai NasDem ke-12 pada Sabtu (11/11/2023).
Saat itu pertanyaan tersebut menyinggung terkait sosok Surya Paloh yang tak mencalonkan anaknya pada perhelatan Pilpres 2024.
"Saya pikir yang pertama saya coba intip dulu anak saya. Saya lihat baik-baik dia ini cocok apa enggak ya," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Sabtu (11/11/2023).
"Yang kedua, tentu saya berpikir dalam hati saya pantes enggak dia jadi calon wapres walaupun saya punya kesempatan mencalonkan dia.
Tapi saya pikir ini pantas atau tidak," sambungnya. Surya Paloh mengatakan dirinya enggan memilih sang anak mengingat pengalaman yang terlebih dahulu meski dimilikinya.
Kata ia, sang anak harus dapat terlebih dahulu memulai langkah awal melalui sejumlah perjalanan hidup sebelum secara penuh terjun ke dinamika perpolitikan tanah air.
"Saya berharap harus terus berproses yang akan dan harus dia lakukan dengan mengakibatkan dia akan jauh lebih mapan mengayomi proses jatuh bangun membuat dirinya tegar.
Bagaikan anak elang yang terbang hebat nanti," kata Surya Paloh. "Orang tua dulu menyatakan kalau bisa dia harus mapan dulu. Bukan hasil peraman. Nah, ini yang saya harapkan," sambungnya
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!