POLHUKAM.ID -Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dianggap sebagai pasangan yang ambisius mengejar kekuasaan dan representasi sebagai dinasti politik.
Demikian pandangan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/11).
Saiful mengungkap bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki kelebihan dan kekurangan.
"Kelebihan pasangan Prabowo Gibran merupakan pasangan yang akan memiliki kekuatan dan sokongan dari kekuasaan yang masih menjabat," kata Saiful
Kelebihan berikutnya kata Saiful, akan banyak pengusaha yang berpotensi untuk memberikan dukungan, baik suara maupun finansial kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Kelebihan lainnya, akan banyak kalangan milenial atau anak-anak muda yang akan memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran, karena mereka merasa terwakili melalui Gibran.
Sedangkan kekurangan pasangan Prabowo-Gibran kata Saiful adalah, publik merasa pasangan tersebut sebagai representasi dinasti politik, yang melanggengkan kekuasaan Joko Widodo dalam pemerintahan.
"Kemudian kelemahan berikutnya juga publik akan menilai Prabowo dan Gibran pasangan yang ambisius mengejar kekuasaan, Prabowo kita tahu telah berulangkali kalah dalam kontestasi, kemudian Gibran yang baru seumur jagung memimpin Solo sudah loncat untuk mencalonkan wakil presiden dari Prabowo," terang Saiful.
Selain itu menurut Saiful, Prabowo-Gibran akan memperebutkan suara yang relatif sama dengan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mengingat, Ganjar dan Gibran sama-sama berasal dari PDI Perjuangan.
"Bahkan Prabowo juga lebih dekat kepada kaum nasionalis, sehingga sulit untuk masuk ke pemilih kanan yang berasal dari NU maupun Muhammadiyah misalnya," pungkas Saiful.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!