POLHUKAM.ID -Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menanggapi rumor memilih pemimpin harus seizin "Pak Lurah" dalam hal ini ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, dalam berpolitik tidak boleh ada kesan seperti membangun dinasti politik dalam pemerintahan
"Jadi apakah itu baik bagi tradisi politik kita? Menurut saya sebenarnya gak perlu ada hal-hal seperti itu. Jadi politik itu jangan terkesan lebih harus menimbulkan satu dinasti," kata Yusril saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/10).
Di sisi lain, Yusril mengatakan dalam memilih pemimpin, memang diperlukan adanya restu namun tidak bisa menghapuskan program yang dilakukan pemimpin sebelumnya.
"Dan politik itu juga harus ada restu-restuan seperti tadi itu. Yang paling penting, setiap pemimpin itu menyadari, bahwa mereka bukan harus merobohkan, atau menghapuskan apa-apa yang telah dilakukan oleh pendahulunya. Tapi dia meneruskan apa yang baik dan tetap hormati apa yang ada itu," ucapnya.
Yusril mengisahkan ihwal negara Eropa Timur, yang masih menyimpan warisan pemimpin sebelumnya.
"Kita lihat aah misalnya di negara Eropa Timur. Saya pergi ke Hungaria, saya pergi ke Republik Ceko, slovakia, dan lain-lain, itu patung-patung orang komunis masih ada aja di situ. Enggak dirobohin enggak diapa-apain, dan itu dianggap sebagai suatu bagian dari suatu sejarah kita," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!