POLHUKAM.ID -Aroma politis dalam penetapan tersangka Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada kasus korupsi di Kementerian Pertanian, dianggap berkaitan dengan hubungan Partai Nasdem dan Presiden Joko Widodo yang makin renggang.
Founder Citra Institute, Yusak Farchan mengamati, hubungan Partai Nasdem dengan Jokowi merenggang karena berseberangan arah politik Pilpres 2024.
Dia menuturkan, Jokowi cenderung mendukung bakal calon presiden (Bacapres) yang memiliki visi keberlanjutan. Sementara, Nasdem membawa visi perubahan.
Di samping itu, Nasdem yang menginisiasi Koalisi Perubahan mengusung sosok oposisi pemerintahan Jokowi, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Dari awal Jokowi tidak happy saat Nasdem mencapreskan Anies, apalagi Nasdem beserta perahu koalisinya mengusung tema sentral perubahan," ujar Yusak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/10).
Karena itu, dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pamulang (Unpam) Serang itu meyakini, penetapan tersangka SYL mempertegas hubungan Nasdem dan Jokowi semakin tidak harmonis.
"Perkara hukum yang membelit SYL menandai relasi Jokowi-Surya Paloh berada di titik terendah," ucapnya.
"Dengan terseretnya SYL ke dalam perkara hukum, bisa dikatakan hubungan antara Partai Nasdem dan Presiden Jokowi semakin memburuk," tutup Yusak
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Pesan Maruf Amin ke Menteri Prabowo: Situasi Tidak Baik-Baik Saja, Waspada Jokowi?
Kajian Politik Merah Putih Bongkar Dugaan Pratikno Pelacur Intelektual Operator Politik Jokowi di Balik Layar Kekuasaan
Hanya Sebut Prabowo Subianto Untuk Capres 2029, PAN Tinggalkan Gibran?
Pesan Prabowo Menteri Rapatkan Barisan di Tengah Isu Matahari Kembar, Kabinet Renggang Gegara Ulah Jokowi?