POLHUKAM.ID - Temuan terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Kelompok 212 dan Pilpres 2024”, Anies Baswedan mendapat dukungan terbanyak dari pendukung gerakan 212.
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu berjaya di urutan pertama, disusul Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, di urutan kedua, dan Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo, di urutan buncit.
“Sebanyak 42 persen memilih Anies Baswedan, 35 persen mendukung Prabowo Subianto, dan 18 persen memilih Ganjar Pranowo, dan 4 persen tidak menjawab,” kata pendiri SMRC, Prof Saiful Mujani, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/9).
Dia juga menjelaskan, Anies belum pernah mendapat dukungan sebesar 42 persen secara nasional dalam berbagai survei. Namun di kalangan pendukung aksi 212 bisa mendapat dukungan sebesar itu.
“Kelompok 212 memiliki efek signifikan pada pilihan presiden. Pendukung gerakan 212 itu kalau tidak ke Anies, ya ke Prabowo,” katanya.
Survei SMRC digelar pada medio 31 Juli-11 Agustus 2023, dengan metode stratified multistage random sampling berbasis sampel 3.710 responden dipilih.
Oversample dilakukan di provinsi-provinsi kecil minimal menjadi 100 responden, sehingga total sampel secara nasional menjadi 5.000 responden.
Sedang response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 4.260 atau 85%. Dari 4.260 responden ini yang dianalisis. Semantara margin of error diperkirakan /- 1,65 persen pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi stratified random sampling.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Pembobotan data dilakukan sehingga sampel yang dianalisis terdistribusi secara proporsional menurut provinsi dan variabel-variabel demografi lainnya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!