POLHUKAM.ID - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menyampaikan sikap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai dikhianati oleh bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Tidak ada yang dilakukan AHY selain tersenyum.
Menurut Andi, AHY telah ikhlas menelan pil pahit menjelang Pilpres 2024. Menurutnya, sikap itu menunjukkan kematangan dari pribadi AHY yang gagal menjadi cawapres.
"Apa sikap AHY? SANGAT matang menyikapinya, dia menerima dengan ikhlas. Dia hanya tersenyum melihat apa yang dilakukan seniornya SP dan kawannya Anies," kata Andi melalui akun X pribadinya @Andiarief__ dikutip Sabtu (2/9/2023).
Awalnya, Anies telah menawarkan AHY untuk menjadi cawapresnya di Pilpres 2024. Penawaran itu disampaikan Anies melalui sepucuk surat yang dibuat pada 25 Agustus 2023.
AHY lantas membalas surat tersebut. Melalui surat itu, AHY mengaku siap untuk menjadi cawapres Anies.
Pertemuan demi pertemuan dilakukan oleh Partai Demokrat termasuk Ketua Dewan Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Tim 8.
Berbagai persiapan hingga penentuan tanggal deklarasi pun sudah dilakukan khususnya oleh Partai Demokrat.
Sayangnya, semangat Partai Demokrat dipatahkan begitu saja ketika juru bicara Anies, Sudirman Said menyampaikan berita. Kepada Demokrat dan PKS, Sudirman Said melaporkan bahwa Surya Paloh sudah memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menjadi cawapresnya Anies.
Seolah tak percaya, pihak Demokrat kemudian mengonfirmasi kabar itu kepada Anies. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak mengelaknya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!