POLHUKAM.ID -Kabar "perjodohan" Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagaimana ramai diberitakan menjadi ujian berat bagi Partai Demokrat.
Sebab, kemunculan Cak Imin, sapaan Muhaimin mengagetkan karena berasal dari luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Sementara Demokrat yang menjadi bagian KPP justru dianggap berambisi mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pasangan Anies untuk Pilpres 2024.
“Sejarah tampaknya memberikan ujian berat bagi Partai Demokrat yang di pundaknya terpikul harapan rakyat pada perubahan," kata analis komunikasi politik Hendri Satrio kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/9).
Hensat lalu menjelaskan mengenai gelombang perubahan yang muncul di tengah masyarakat. Ia mengatakan, gelombang perubahan sejatinya berasal dari rakyat itu sendiri.
“Kemudian gelombang harapan perubahan itu ditangkap Nasdem, Demokrat, dan PKS. Dan rakyat menitipkan lokomotif gerakan perubahan pada sosok Anies Baswedan," lanjut Hensat.
Di sisi lain, Hensat yang juga jurubicara Anies Baswedan ini menghormati setiap keputusan yang akan diambil Demokrat berkaitan posisinya sebagai bagian koalisi.
Mengingat konstelasi politik saat ini terbilang masih cair sehingga berbagai dinamika masih dapat terjadi.
“Rakyat tentu menghormati kondisi setiap partai politik, khususnya sikap yang akan diambil Demokrat. Namun yang perlu diingat, di pundak mereka sudah ada harapan rakyat, sekarang terserah demokrat saja," tutupnya.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!