POLHUKAM.ID -Menteri BUMN Erick Thohir saat ini dianggap tidak lagi berorientasi membenahi perusahaan pelat merah. Apapun yang dilakukannya hanya bertujuan untuk pencitraan dirinya agar dianggap publik mumpuni sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/8).
"Dia tidak lagi melakukan kinerja-kinerja yang dengan perspektif solutif bagaimana melakukan pembenahan, bagaimana melakukan penguatan kinerja dan lain-lain. Dia tidak lagi berorientasi pada itu, tapi dia berorientasi kira-kira pasar ini ingin melihat sosok calon seperti apa. Nah itu lah yang kemudian dia ikuti," ujar Kang Tamil akrab disapa.
Sambung dia, alih-alih Erick Thohir menggunakan langkah-langkah solutif untuk mengganti direksi-direksi BUMN yang tidak produktif, tapi malah melaporkan para direksi yang terindikasi korupsi ke aparat penegak hukum.
"Tujuannya apa? Tujuannya hanya untuk menggapai simpati publik, sehingga memperkuat elektoralnya. Jadi ini semua hanya tujuan politis," tegasnya.
Melihat itu, Kang Tamil menilai, tidak elok seorang menteri memiliki syahwat untuk maju sebagai capres-Cawapres. Seharusnya, menurut dia, Erick meninggalkan jabatan menteri jika ingin jadi capres-cawapres.
"Jangan menggunakan jabatan itu untuk sebesar-besarnya kepentingan politik. Ini kan jelas kepentingan politik," pungkas Kang Tamil.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!