POLHUKAM.ID -PDI Perjuangan (PDIP) baru-baru ini kembali menjadi perhatian lewat manuver politiknya yang memperbolehkan keluarnya dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pilpres 2024.
Ini menyusul penyodoran dari Sandiaga Uno. Sosok tersebut disodorkan untuk menjadi calon wakil presiden dari Ganjar Pranowo.
Namun sepertinya hal tersebut tak begitu diminati oleh PDIP. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah misalnya meminta hal tersebut tidak dipaksakan oleh PPP.
"Monggo, lagi-lagi kan bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan.
Harus kesukarelaan tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman, dan lain sebagainya," kata Basarah menjawab pertanyaan wanti-wanti PPP akan keluar jika Sandiaga tak jadi cawapres, kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Penolakan ini menjadi sorotan sejumlah elemen masyarakat salah satunya adalah penggiat media sosial dari Eko Widodo. Ia mengatakan ini adalah bukti kesombongan dari PDIP.
"Partai merah memang paling jumawa yg mau gabung disuruh nyembah-nyembah, gak boleh ada yg berani melangkahi ibu suri...," ungkapnya seperti dilansir pada Selasa (15/8).
Unggahannya ini viral dan mendapatkan tanggapan beragam dari warganet lain. Ada yang sependapat ada pula yang mengatakan bahwa ini adalah pembuktian prinsip dari PDIP.
"PDIP masih lebih solid dibanding partai lain," ucap dari @DolangMas
"Sepertinya sudah siap jadi oposisi diperiode berikutnya," balas dari @budiawanbu82452
"Si merah jumawa krn si hijau mau terhina," tegas dari @XIII_kamp
"Nmnya jga partai kaisar sgala 2ibu, msa partai ketum seumur hidup, berarti demokras ga berjalan??" tutur dari @TedySuryan84491
Sumber: suara
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!