Seperti diketahui, hingga kini baru ada 1 koalisi yang terbentuk dari 3 partai politik, yakni partai Golkar, PAN, dan PPP.
Menurut Ray, salah satu alasan banyak partai yang belum membentuk koalisi lantaran politik tanah air masih dinamis.
"Semua masih dinamis. Tidak ada jaminan apapun bagi bakal capres akan dapat kenderaan politik," ujar Ray kepada GenPI.co, Senin (23/5/2022).
Selain itu, Ray juga menilai banyaknya tokoh capres tidak bisa menjadi patokan dalam membentuk sebuah koalisi.
"Semuanya bisa berubah walaupun sudah ada nama-nama populer dengan tingkat elektabilitas yang lumayan," ucapnya.
Oleh sebab itu, dia menilai faktor popularitas dan elektabilitas tidak bisa dijadikan faktor utama.
Meski demikian, Ray mengaku popularitas jadi hal yang paling dominan dalam memilih capres.
"Dalam situasi seperti ini, nama-nama lain yang berpotensi menjadi capres bisa juga berkembang dan populer," ungkap dia.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
[UPDATE] Klarifikasi UGM Soal Ramai Font Times New Roman di Ijazah Jokowi Dipersoalkan
LUCU! Dulu Menolak, Kini Koster Menjilat Israel Puji Setinggi Langit
Jokowi Tunjukkan Ijazah UGM ke Wartawan: Tapi Jangan Difoto ya
Hasan Nasbi Berkantor di Istana di Tengah Isu Pengunduran Diri dari Jabatan Kepala PCO