Masyarakat Cium Manuver Gelap Terkait Anies Baswedan, Klarifikasi Buro Happold Disorot Tajam: Jangan Bilang Atas Panduan...

- Selasa, 11 Juli 2023 | 09:00 WIB
Masyarakat Cium Manuver Gelap Terkait Anies Baswedan, Klarifikasi Buro Happold Disorot Tajam: Jangan Bilang Atas Panduan...



POLHUKAM.ID -Klarifikasi Buro Happold bukannya menghadirkan sebuah kejernihan, nyatanya menimbulkan pertanyaan baru terkait dengan pembangunan dari Jakarta International Stadium alias JIS.


Bangunan yang rencananya akan direnovasi demi menjadi venue piala dunia itu ternyata dibangun melewati kontroversi, yakni pembangunannya tak sesuai dengan panduan desain dari Buro Happold.


Hal ini menimbulkan tanda tanya besar, mulai dari siapa yang akhirnya menjadi rujukan dalam membangun stadion tersebut, klaim sudah sesuai standar dunia hingga apakah ada penyelewengan dalam pembangunan dari JIS.



Pertanyaan-pertanyaan dalam benak masyarakat tersebut tersebar dalam media sosial, salah satunya dapat terlihat dalam unggahan dari Penggiat Media Sosial, Eko Kuntadhi.


"Jari ketika membangun JIS ngikutin panduan siapa dong?" cuitnyanya melalui akun @ekokuntadhi1, dikutip Selasa (11/7).


"Mungkin sama kayak sumur resapan, idenya kek apa, implementasinya kek apa; bikin lubang di tengah jalan," balas dari @QiuQiu_Official



"Jangan bilang atas panduan berhala nanti ada yang ngamuk" jelas sentilan menohok yang cuitkan oleh @_username_eror


"Pemerintah harus mengaudit semua penggunaan anggaran pada proyek pembangunan JIS yang menghabiskan biaya sampai 4,5T karena sudah mulai ada kecurigaan penyelewengan anggaran kalau sudah begini faktanya," ungkap dari @NuelMend


Sementara itu, terkait dengan tak diikutinya bantuan dari Buro Happold, Kubu Anies Baswedan telah memberikan pembelaannya lewat Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli.


Pihaknya mengatakan bahwa perusahaan itu hanya bertugas sebagai pembuat dari pedoman desain dari JIS. Pedoman tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan maupun situasi lapangan.



"Jadi kalau konsultan Kan memang dibayar untuk mengkonsultasikan hal-hal yang akan kita buat, tapi memang nanti keputusan ada pada developer, dalam hal ini Jakpro atau Jakkon yang dipakai," jelasnya (10/7).


Sumber: suara

Komentar