POLHUKAM.ID -Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu, mengomentari perihal bocornya perihal tim ranger medsos yang disebut-sebut dimiliki oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Beredar di media sosial percakapakan yang membahas soal ‘buzzer’ Erick Thohir yang membuat tim media sosial untuk Erick Thohir.
Salah satu akun yang mengunggah percakapan tersebut yaitu @BosPurwa. Di dalam potongan video yang ditampilkan, perempuan berambut sebahu mengatakan bahwa di Kementerian BUMN ada grup media sosial yang diberi nama ranger medsos.
Adapun isi grup tersebut yaitu karyawan-karyawan Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN yang kebanyakan berasal dari kalangan milenial atau Gen Z.
“Di Kementerian BUMN itu mereka membentuk grup yang namanya ranger medsos tugasnya isinya dulu ini isinya adalah karyawan-karyawan BUMN dan karyawan-karyawan Kementerian BUMN yang milenial,” ujar perempuan tersebut.
Adapun tugasnya yaitu untuk memberikan komentar positif di media sosial Erick Thohir serta membentuk opini bahwa Kementerian BUMN di tangan Erick berjaya.
“Tugasnya adalah memberikan komentar positif dan like di medsos-medsosnya Erick Thohir dan juga membentuk opini bahwa Kementerian BUMN ketika dipimpin oleh Erick Thohir ini lymayan berjayalah gitu,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Said Didu menyoroti bagaimana Erick menggunakan ATM Bank BUMN untuk menunjukkan dirinya kepada publik atau secara tidak langsung berkampanye.
Menurutnya, dengan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya itu membuat integritas Erick dipertanyakan.
“Sejak menggunakan ATM Bank BUMN untuk "kampanye" diri, integritasnya sudah bisa dipertanyakan,” ujar Said Didu, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter (10/7/2023).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!