POLHUKAM.ID -Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo menyoroti penertiban sejumlah baliho hingga spanduk di Depok, termasuk atribut terkait dukungan dari PSI terhadap anak bungsu presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep maju jadi Wali Kota Depok.
Hal tersebut ditanggapi oleh Sigit Widodo melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitan di akun Twitternya, Sigit Widodo mengatakan bahwa hanya spanduk PSI yang dipasang foto Kaesang Pangarep saja yang hilang dan tak tampak di sejumlah lokasi di Depok.
"Tadi sempat lewat beberapa lokasi di Kota Depok, bahkan spanduk, poster, dan baliho beberapa bacaleg PSI yang tidak pakai foto Kaesang aman-aman saja," ujar Sigit Widodo dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @sigitwid, Rabu (5/7).
Sigit Widodo pun menyindir apakah ini tanda adanya ketakutan dari Wali Kota Depok saat ini serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Cuma spanduk PSI yang ada foto Kaesang yang dicopot. Takut ya, Pak @IdrisAShomad? @PKSejahtera?," imbuhnya.
Sementara itu, diketahui bahwa Wali Kota Depok M Idris mengeluarkan SE tentang penertiban media promosi partai politik berupa baliho, spanduk, dan sejenisnya.
SE ini tertuang dalam SE Nomor 300/345-Satpol.PP tentang Tertib Pemasangan Lambang, Simbol, Bendera, Spanduk, Umbul-umbul, Banner, Reklame, mau pun Atribut Lainnya. Idris menandatangani SE itu secara elektronik. SE ini terbit pada 16 Juni 2023.
Dalam SE itu, Idris menyatakan setiap orang dilarang memasang lambang, simbol, bendera, spanduk, umbul-umbul, banner, reklame, dan sejenisnya, di atas trotoar, bahu jalan, badan jalan dan atau median jalan.
Menurut Idris, pemasangan boleh dilakukan jika mendapatkan izin atau rekomendasi sesuai ketentuan perundang-undangan.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!