POLHUKAM.ID -Kaesang Pangarep menuai kritik pedas dari pengamat politik Rocky Gerung karena keputusannya masuk politik dan maju di Pemilihan Wali Kota Depok.
Rocky Gerung menilai bahwa masuknya Kaesang ke politik Pilwakot Depok membentuk dinasti Keluarga Jokowi. Kendati begitu, Rocky menyoroti kemampuan Kaesang di panggung politik.
"Kalau dinasti itu bermutu, maka apapun orang persoalkan tidak akan jadi soal karena dia memang bermutu. Keluarganya itu didesain untuk masuk politik," kata Rocky Gerung dalam kanal Youtube-nya.
Menurut Rocky, Kaesang menuai banyak sorotan saat memutuskan maju ke Pilwakot Depok lantaran putra bungsu Jokowi itu tidak punya pengalaman dan kapasitas di politik.
"Ini bagian buruk dari politik dinasti, yakni memaksakan kehendak meski kapasitasnya tidak cukup. Itu intinya," papar Rocky.
Karena ketiadaan kapasitas Kaesang itulah, Rocky melanjutkan, politik Indonesia diwarnai dengan dinasti manipulatif.
"Inti dari dinasti itu punya kapasitas atau enggak, kalau enggak punya kapasitas lalu didorong-dorong itu namanya dinasti manipulatif," tegas Rocky Gerung.
Sebelumnya, Kaesang Pangarep menyatakan kesiapan maju jadi wali kota Depok dalam video yang diunggah kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat, Jumat (9/6/2023).
Dalam video yang diberi judul, "Klarifikasi, Saya Buka Suara", Kaesang menyebut dirinya sudah mendapat restu maju dalam kontestasi Depok 1.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Syalom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Saya Kaesang Pangarep, saya sudah mendapatkan izin dan restu dari keluarga saya. Insya Allah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka!" ujar Kaesang, dikutip dari video tersebut, Sabtu (10/6/2023).
Sumber: suara
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!