Usulan Kapolda Metro Jaya menjadi calon kandidat Pj Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies datang dari politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana.
William menilai sosok Fadil bisa menjadi pilihan alternatif sebagai Pj Gubernur DKI. Pasalnya, Fadil dianggap sudah paham mengenai permasalahan di Jakarta.
"Menurut saya pak Fadil sebagai Kapolda punya kemampuan yang cukup juga untuk menjadi pejabat. Beliau juga punya kemampuan dan layak juga menjadi salah satu kandidat penjabat (Pj) Gubernur DKI," ujar William, dikutip dari Suara.com, Kamis (19/5/2022).
Selain tugasnya di kepolisian, Fadil, kata William, turut serta berperan besar mengatasi berbagai masalah di Jakarta dalam bidang lain. Misalnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Salah satunya dalam menyukseskan capaian vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta.
"Polda Metro tak hanya membantu dalam segi keamanan di Jakarta, tapi ketika kita sedang menghadapi pandemi, sedang kritis-kritisnya, Polda Metro juga memberikan bantuan yang sangat besar yang berkaitan dengan vaksinasi," jelasnya.
William menilai, Pj Gubernur DKI nantinya hanya punya waktu sedikit dalam memimpin Jakarta.
Ia tak ingin nantinya jika orang yang tidak mengerti Jakarta terpilih, malah akan membuang waktu terlalu lama untuk penyesuaian.
"Dua tahun itu bukan waktu yang lama, itu waktu yang cepat, sehingga kami harapkan pengganti pak Anies adalah sosok yang sudah mengerti Jakarta," pungkasnya.
Sejauh ini, sudah ada tiga sosok yang disebut bakal mengisi posisi Pj Gubernur DKI. Di antaranya adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Juri Ardiantoro.
Sumber: jakarta.suara.com
Artikel Terkait
Menko Yusril Sebut Prabowo Siapkan Program KOMCAD untuk Terpidana Kasus Narkoba
Berhasil Dilantik jadi Menteri Investasi, Rosan Roeslani Ternyata Punya Kekayaan Senilai Lebih dari 860 Miliar!
Saling Bantah Anies vs Khoirudin PKS, Ini Pernyataan Lengkap Keduanya Lewat Pesan Suara
Dewan Pakar Tak Kaget Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Harusnya dari Dulu!